Kayak hotel kan, guys? Tapi wait...untuk urusan pemesanan, ada jam-nya guys. Pasien hanya diperbolehkan memesan makanan/minuman dan paketan dua kali dalam sehari, yaitu pagi hari (07.00 – 09.00) dan sore hari (17.00 – 19.00). Teman-teman pasti bertanya-tanya, koq cuma jam-jam tertentu boleh pesannya (nanti ada yang complain lagi di media nasional).
Coba teman-teman bayangkan kalau misalnya pasien dibebaskan untuk memesan kapan saja, berapa puluh kali petugas harus bolak-balik antara lantai satu ke lantai yang ditempati pasien. Kasian kan mereka!. Soalnya nie guys, setiap pesanan dari pasien akan ada petugas yang mengambilkan dan mengantarkannya ke lantai rawat inap tujuan.
Untuk kasus pemesanan barang, saya punya pengalaman lucu nie guys. Setelah beberapa hari di Wisma Atlet, saya mengamati pesan-pesan yang masuk ke WA Grup lantai 18 (lantai tempat saya dirawat). Mau tau isinya apa guys, sebagian pesan tersebut adalah pesan bernada “menyuruh” nurse untuk mengambilkan paketan atau makanan yang pasien pesan (padahal itu di luar jam operasional).
Berangkat dari kekesalan melihat perilaku sesama pasien yang menurut saya kagak paham arti berterima kasih, saya lalu menulis di WA grup, “Teman-teman untuk pengambilan paket bukan tugas utama nurse. Ada petugas yang akan mengambilkan dan nurse sudah info ke kita jam berapa saja kita bisa pesan paket.
Maaf teman-teman saya cuma kasian aja klau nurse bolak balik ambil paket karena yang harus dilayani buanyaaakkk sekali.” Tak disangka-sangka cuitan saya mendapat respon dari sesama pasien. Sejak saya men-cuit di WA group, sejak itu pula tidak ada lagi pesan masuk di WA grup yang meminta nurse mengambilkan paket diluar jadwal operasional.
Okay, guys, kembali ke laptop….maksudnya Kembali ke fasilitas lantai satu. Nah selain fasilitas yang sudah saya sebutkan diatas, di lantai satu juga terdapat ruang tunggu untuk pasien yang akan pulang (sekali lagi ada jarak antar bangku, jangan salah lagi ya….ada jarak!).
Oh, ya hampir kelupaan, di samping ruang tunggu, terdapat juga standing banner (cukup mencolok mata) yang menjelaskan alur rujukan penerimaan pasien rumah sakit darurat covid-19 Wisma Atlet. Sekali lagi ada ya informasi itu. Jadi kalau ada yang bilang tidak ada informasi tentang hal tersebut, mungkin ketelingsut kali ya...hehehehe.
Lanjut guys, di lantai satu juga terdapat ruang IGD. Di ruang ini, setiap pasien yang baru datang akan ditempatkan di ruangan ini. Terdapat 15 tempat tidur diruang IGD.
Menurut gue untuk ukuran IGD, cukup besarlah. Di ruang IGD ada beberapa dokter dan nurse yang bertugas mendampingi pasien. IGD juga memiliki dua ruang untuk tes elektrokardiogram (EKG). Oh, ya untuk teman-teman yang belum mengerti apa itu tes EKG. Pasti teman-teman bertanya-tanya, ngapain harus tes EKG.
Nanti dulu guys, tes EKG ini sangat penting untuk penderita Covid-19, karena salah satu obat yang akan diberikan kepada pasien di Wisma Atlet ini ada hubungannya dengan fungsi dan kerja jantung. So, jika jantung pasien bermasalah, maka terapi obat tersebut tidak akan diberikan sejak hari pertama menjalani pengobatan di wisma.
Berlalu dari ruang IGD, saya ajak teman-teman menengok fasilitas lainnya di lantai satu. Guys, di lantai satu juga terdapat ruangan untuk tes swab. Ruangannya tersebut cukup besar. Ada tiga petugas yang bertugas melakukan tes swab (tentu berpakaian APD lengkap).