Mohon tunggu...
Dionisius Pratista Aryasatya
Dionisius Pratista Aryasatya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar dari SMA Seminari Mertoyudan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pak tua yang membesarkan negeri

23 Maret 2024   10:02 Diperbarui: 26 Maret 2024   07:26 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lantas,setelah bermain dengan anaknya.Pak Ucup pun berniat mencari pak Guru atau pak Sugeng.Sebenarnya Pak Ucup sudah tahu,pasti pak guru sudah Dipanggil oleh Tuhan tetapi setidaknya pak Ucup menemui makamnya.Dikarenakan pak Ucup ingin mengenang sekaligus berterima kasih karena pengajarannya tentang literasi atau membaca,karena itu sekarang pak Ucup dapat sukses dan  masih suka membaca terutama buku-buku berkaitan ilmu bisnis.

Pak Ucup pun mencari makam pak guru dengan cara menuju rumah lama pak guru lalu menanyakan hal tentang makam pak guru

2 hari kemudian,dengan mobilnya pak Ucup langsung menuju rumah asli pak guru di Kota Bandung,Jawa barat.Setelah perjalanan yang memakan waktu 4 jam ia sampai di sekolah lamanya yang sekarang sudah menjadi gedung kosong.Ketika itu ada seorang kakek tua berjanggut yang lewat di depan gedung sekolah yang sudah kosong itu.Pak Ucup pun bertanya.

"Permisi kek,saya mau tanya.Makamnya Pak Sugeng  dimana ya pak?"

"OO,yang dulu ngajar di sekolah rakyat itu pak?itu pak,bapak masuk gang itu lalu lurus sampai kebun.Disitu ada kumpulan makam tua.Bapak tinggal mencari batu nisan yang bertuliskan Sugeng Minaryo."

"Terimakasih banyak kek"

Pak Ucup pun langsung menuju makam itu,ketika ia mencari makam gurunya dahulu.Ia melihat sebuah makam dengan kondisi yang tidak layak.Banyak rumput liar yang tumbuh di makam itu.Di batu nisan yang hampir tertutup tanaman liar itu,terdapat tulisan yang bertuliskan Sugeng Minaryo (1910-1975).Ternyata Pak guru meninggal saat Pak Ucup sudah berkuliah.Dan kabar meninggalnya tidak sampai ke Pak Ucup yang saat itu kuliah di Yogyakarta.

Disana,pak Ucup pun menitikkan air mata seraya memeluk nisan pak guru yang dahulu mengajarkan tentang membaca atau literasi.Lantas pak Ucup pun mengatakan.

"Pak,Ini Ucup yang dahulu salah menjawab pertanyaan bapakberkaitan lama Indonesia dijajah oleh bangsa asing.Sekarang Ucup sudah sukses.Terimakasih banyak pak atas segala ilmunya yang telah bapak berikan ke Ucup dan teman lain.Bapak tenang-tenang ya di sana"

Sesudah itu,Pak ucup pun meminta tolong kepada tukang kebun di sekitar makam itu untuk membersihkan semua makam.Sebenarnya,Pak Ucup sangat heran,mengapa makam pak guru tidak terurus.Kemana keluarganya?.Ini hanya sebuah bukti bahwa pak guru adalah salah satu pahlawan yang tidak terdeteksi.

Siapa sangka,pria berjenggot yang lebih kelihatan seperti pemulung itu menjadi salah satu orang yang membesarkan anak-anak negeri dengan satu kata yakni Literasi.Literasi mungkin kelihatan sepele,namun dapat memiliki dampak besar terhadap negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun