Mohon tunggu...
Dionisius Pratista Aryasatya
Dionisius Pratista Aryasatya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar dari SMA Seminari Mertoyudan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pak tua yang membesarkan negeri

23 Maret 2024   10:02 Diperbarui: 26 Maret 2024   07:26 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Anak-anak,sekarang masing-masing dari kalian cari satu buku baik di perpustakaan atau buku yang kalian miliki.Habiskan jam pelajaran ilmu sejarah ini dengan membaca "

Sutrisno selaku ketua kelas langsung memberi aba-aba untuk menutup pelajaran.

"Ehh,bentar" kata pak guru

"Mohon maaf,bagaimana pak?" Kata Sutris.

"Kalian jangan mengakhiri pelajaran ini,akan saya awasi kalian.Sampai saja ada yang tidak membaca akan ada konsekuensi.Konsekuensinya adalah kalian harus berdiri di pojok kelas sambil menaikan lutut dan menjewer telinga selama satu jam"

"Baik pak guru" Jawab anak-anak

Anak-anak di kelas sangat keheranan dengan bapak tua berjenggot ini.Dimana baru ini saja ada seorang guru yang menyuruh mereka untuk membaca buku.

Pelajaran yang diajarkan bapak guru ini memang beda dari guru-guru di sekolah rakyat itu.Jika guru-guru lain sedang mengajarkan materinya di papan tulis.Ketika pelajaran,bapak tua ini selalu mengajarkan dan menyerukan agar anak-anak literasi atau membaca.Pak guru ini yakin,dengan rajin membaca dan tidak hanya sibuk dengan main-main anak-anak dapat menimba ilmu dengan baik.Sehingga saat menerima materi anak-anak tidak hanya mendapat materi dari papan tulis yang diajarkan guru,tetapi dari buku-buku yang juga memiliki ilmu pengetahuan.

Pengajaran tentang literasi atau membaca dari pak guru yang tua ini tak hanya diajarkan di satu kelas tetapi juga ke kelas-kelas lain terutama kelas 4-6.Hingga kabar ini pun terdengar sampai kepada Mayor Sugih selaku kepala sekolah.Mayor Sugih adalah Mayor angkatan darat yang sampai sekarang masih aktif di kemiliteran.Sekarang beliau di tugaskan di sekolah rakyat.Sekolah rakyat ini dahulu juga sempat dijadikan markas militer.Mayor Sugih pun dahulu juga merupakan teman perjuangan Pak guru .Namun mereka sudah saling tidak akrab ketika pak guru memutuskan untuk menjadi dosen dan Mayor Sugih memutuskan untuk melanjutkan karirnya sebagai militer.

Suatu ketika di hari Selasa sedang istirahat di ruang guru,Pak guru dipanggil oleh Mayor Sugih

"Pak guru,bapak dipanggil sama pak kepala sekolah" kata Bu Ida

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun