Mohon tunggu...
Dio Rizky
Dio Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Kereta" Sebuah Cerita Pendek

28 Juni 2023   21:23 Diperbarui: 28 Juni 2023   21:24 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Ruslan  Khimrad dari Pexels


"Pak, keretanya sudah jalan." kata seorang petugas kereta api.

"Oiya." jawabku.

"Ini ketiga kalinya bapak terlewat jadwal kereta lho pak." kata petugas tersebut sambil kebingungan.

"Iya, memang." Jawabku dengan dingin, sambil meninggalkan petugas tersebut.

Aroma stasiun yang khas dengan selipan aroma keringat penumpang, masih tercium sama seperti tiga tahun yang lalu. Aku berjalan keluar dari stasiun sambil memperhatikan bangunan yang merupakan tempat pertemuan dan perpisahan terbaik tersebut.

"Sayang, kamu janji ya, selama aku pergi jangan selingkuh." Ucapan dari seorang anak muda yang tak sengaja terdengar olehku. Mereka mengakhiri kalimat manis tersebut dengan pelukan yang terlihat sangat tulus dan tetesan air mata.

"Andaikan," kataku lirih sambil berjalan berpapasan.

Tiga tahun yang lalu, di tempat yang sama, di hari yang sama, di waktu yang sama. Aku masih mengingat dengan jelas, bagaimana Riri dengan kaki kecilnya dari peron berlari kembali kepadaku, sambil memeluk dan menangis. "Jati, aku gamau pergi sekarang." kata Riri sambil memelukku.

"Apaan sih Ri, jangan kayak anak kecil deh." kataku.

"Nggak Jat, Aku gamau pergi sekarang." kata Riri masih sambil memelukku.

Tubuhnya Riri yang kecil membuatku harus menunduk untuk berbicara dengannya. Aku lepas perlahan tangan mungilnya yang memeluk erat perutku. "Ri, ini impianmu," kataku sambil memposisikan diri sedikit menunduk. "Jangan takut, everything will be okay." kataku sambil mengusap air matanya yang membasahi pipi tembemnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun