Mohon tunggu...
Dinni Umbara
Dinni Umbara Mohon Tunggu... Guru - SMKN 1 PERBAUNGAN

Guru Fisika

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Laporan Best Practice

31 Januari 2024   21:10 Diperbarui: 31 Januari 2024   21:15 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

LAPORAN BEST PRACTICE

Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi, Hasil Dan Dampak)

Terkait Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran

A. PENDAHULUAN

            Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Menurut KBBI, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. Di abad 21 ini, peran guru bukan hanya sebatas pengajar yang mentransfer ilmu pengetahuan pada peserta didik ataupun sebagai satu-satunya sumber belajar, melainkan guru juga berperan sebagai fasilitator, inovator, dan motivator bagi peserta didik. Guru juga merupakan ujung tonggak keberhasilan penerapan kurikulum dalam pembelajaran.

           Kurikulum merupakan unsur penting dalam penyelenggaraan praktik pendidikan, yang akan mengarahkan pendidikan untuk mencapai tujuannya. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa “kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Kurikulum sendiri bersifat dinamis, terus berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik.

          Hakikat dari pembelajaran Model Project Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang melibatkan peserta didik secara aktif untuk mengkontruksikan pengetahuannya secara mandiri dengan mediasi teman sebayanya dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek yang telah dirancang guru. Pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk berkarya secara pribadi ataupun berkelompok (Nurhadiyatiet al., 2020).

          Pembelajaran Project Based Learning dalam upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik merupakan pembelajaran yang melatih peserta didik untuk mampu menguasai materi melalui penyelesaian proyek (Faridaet al., 2018). Jadi proses pembelajarannya terintegrasi dengan dunia nyata, berpusat pada peserta didik dan tentunya dapat menunjang peningkatan hasil belajar peserta didik.

B. PEMBAHASAN

1. Situasi 

a. Kondisi yang Menjadi Latar Belakang Masalah 

          Proses belajar mengajar merupakan inti dalam kegiatan pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar yang melibatkan semua komponen pembelajaran dan akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Salah satu komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar adalah guru.

          Salah satu peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai motivator. Guru menjadi pendorong peserta didik dalam rangka meningkatkan semangat peserta didik dalam belajar. Sehingga guru harus mencari cara bagaimana peserta didik tertarik dan termotivasi untuk belajar. Beberapa penyebab masih rendahnya hasil belajar peserta didik adalah:

  • Guru belum maksimal dalam memotivasi peserta didik
  • Guru belum maksimal menggunakan model pembelajaran yang inovatif
  • Guru belum maksimal dalam menggunakan media pembelajaran yang menarik
  • Guru jarang membimbing peseta didik untuk mengasah keterampilannya
  • Guru belum maksimal dalam menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari
  • Guru jarang membimbing peserta didik untuk membuat proyek
  • Guru belum maksimal memberikan feedback kepada peserta didik

          Dari latar belakang masalah di atas dapat disimpulkan bahwa guru harus menciptakan pembelajaran yang menarik, yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar, mendorong peserta didik untuk berfikir kritis, mengasah keterampilan peserta didik dan menghubungkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu guru harus menggunakan model pembelajaran yang inovatif salah satunya adalah model pembelajaran berbasis proyek ( project based learning).

          Rangkaian kegiatan pembelajaran tersebut dapat menumbuh kembangkan kemampuan peserta didik untuk bernalar ktiris. Hal ini sejalan dengan pendapat Insyasiska, dkk. (2015) yang menyatakan bahwa “Berpikir kritis menggunakan dasar berpikir untuk menyelesaikan masalah, dengan cara menganalisis, berargumen, mengevaluasi, menentukan langkah apa yang harus diambil, menyimpulkan dan memunculkan wawasan terhadap tiap-tiap permasalahan.”

          Bekerja dalam kelompok dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek, memungkinkan peserta didik untuk saling berbagi pengetahuan, bertukar gagasan, dan saling menginspirasi satu dengan lainnya. Selain itu pembelajaran berbasis proyek memungkinkan peserta didik untuk mengeksplor, menemukan, dan membangun pengetahuan berdasarkan pengalaman belajarnya. Hal tersebut memungkinkan peserta didik untuk dapat melahirkan karya-karya yang orisinal.

b. Mengapa Praktek Ini Penting?

          Praktik ini penting untuk dibagikan karena hasil dari penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) berbantuan dengan media pembelajaran berupa video pembelajaran dan penggunaan media Canva serta pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terbukti dapat meningkatkan keaktifan dan semangat peserta didik dalam belajar yang tentunya berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar fisika peserta didik, sehingga praktik ini selain diharapkan dapat memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi rekan guru lainnya.

c. Peran dan Tanggung Jawab

          Guru selaku mahasiswa PPG Daljab memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan generasi masa depan yang berkualitas. Peran guru selama proses pembelajaran antara lain sebagai sumber belajar, fasilitator, motivator, pengelola kelas, pembimbing, dan evaluator. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Saya sebagai guru bertanggung jawab untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan melakukan berbagai upaya yang sudah direncanakan untuk meningkatkan motivasi dan semangat belajar peserta didik.

2. Tantangan

Tantangan dalam Tujuan Pembelajaran 

          Adapun tantangan yang dihadapi saat inovasi diimplementasikan pada pembelajaran antara lain munculnya kekhawatiran saat melaksanakan PjBL terjadi ketidak sesuaian waktu antara kondisi sebenarnya dengan yang sudah direncanakan saat pelaksanaan, sehingga mungkin saja tidak semua rencana/ sintaks pembelajaran dapat terlaksana. Design dan pelaksanaan project membutuhkan manajemen waktu yang cermat, sehingga ada saja peserta didik yang merasa kesulitan dalam mengikuti kegiatan sesuai waktu yang sudah direncanakan, hal ini karena proses pembelajaran perlu dilakukan secara bertahap. Peserta didik dan guru juga memiliki resistensi terhadap perubahan dalam metode pembelajaran yang mereka kenal.  Mengukur efektivitas inovasi dan memberikan umpan balik juga harus sesuai. Serta evaluasi harus mencakup pengukuran hasil pembelajaran dan dampak inovasi.

          Selain itu, memilih dan membentuk kelompok kerja yang seimbang atau ideal dan efektif menjadi tantangan tersendiri, maka guru dituntut untuk lebih mengenal peserta didik sehingga memungkinkan pembentukan komposisi anggota kelompok yang mendekati ideal. Misal pada saat pembelajaran, ditemukan sebuah kelompok yang terlihat pasif dan bingung saat memulai project. Hal ini menuntut kepiawaian guru dalam memberikan pendampingan dan arahan secara intens.

Pihak-pihak yang Terlibat dalam Praktek Baik

          Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam praktik baik untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu; Guru sebagai subjek utama dalam proses penerapan pembelajaran terkait penerapan kompetensi pedagogik dan professional dalam pembelajaran untuk mencari solusi dan alternatif dalam menyelesaikan masalah; Rekan sejawat selaku observer dan pemberi saran serta masukan terkait dengan pelaksanaan praktik pembelajaran; Peserta didik kelas X TKJ yang terlibat dalam proses pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penerapan proses dalam mencapai tujuan pembelajaran, terkhusus kelas X TKJ 1; Kepala Sekolah SMKN 1 PERBAUNGAN yang telah memberikan izin Best Practice_PPG DALJAB Angkatan 3 tahun 2023 dengan penerapan Model Project Based Learning (PjBL) IPAS serta masukan dan saran terkait penyelesaian proyek; Dosen pembimbing dan guru pamong selaku pengarah dan pembimbing selama proses persiapan dan penerapan praktik pembelajaran serta; Videografer yang bertugas mengambil video pada proses praktik pembelajaran.

3. Aksi

Langkah-langkah yang dilakukan untuk  menghadapi tantangan tersebut

          Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik dengan teknik yang variatif. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu : Memilih model dan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran juga sesuai karakteristik peserta didik. Selain itu guru juga bisa memilih media pembelajaran yang dikuasainya baik dalam pembuatan dan juga penerapannya. Salah satu model pembelajaran yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut yaitu model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Model pembelajaran Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah dan dilakukan secara berkelompok atau individu dengan waktu tertentu yang dihasilkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.

Strategi Yang Dilakukan

          Guru merancang modul ajar yang variatif dan inovatif dengan mengintegrasikan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan menggunakan media yang berbasis TPACK seperti penggunaan video pembelajaran dari youtube, menggunakan Canva dalam menampilkan bahan ajar dan menjelaskan materi pelajaran, menyiapkan media dan bahan ajar sesuai materi, serta membuat LKPD yang menarik bagi peserta didik.

          Guru menjelaskan tentang cara menggunakan inovasi, menjelaskan manfaatnya, dan memberikan dukungan teknis jika diperlukan, mengembangkan instrumen evaluasi yang sesuai dengan inovasi yang digunakankan dan materi yang diajarkan, umpan balik yang diberikan harus membantu guru dan peserta didik untuk perbaikan yang lebih lanjut dalam proses pendalaman materi, guru memperhatikan waktu pada saat penilaian sehingga penilaian dapat diselesaikan tepat waktu, guru membentuk kelompok secara heterogen sehingga dalam setiap kelompok mempunyai keunggulan masing-masing,

Pelaksanaan proses

          Guru harus memahami sintaks model, apakah sesuai dengan indikator, tujuan pembelajaran, juga materi yang akan dipelajari oleh peserta didik; Guru menyiapkan media dan mencari gambar atau video yang relevan dengan materi yang dipelajarai oleh peserta didik; Guru merancang kegiatan pembelajaran dalam modul ajar sesuai dengan model dan metode pembelajaran yang dipilih.

          Guru melakukan praktik pembelajaran dengan mengimplementasikan model dan metode pembelajaran yaitu membuka kegiatan belajar dengan hal yang menggembirakan seperti menyanyikan lagu nasional dan ice breaking untuk mencairkan suasana agar peserta didik lebih relaks dan siap menerima materi, menyampaikan kepada peserta didik tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari tersebut. Mengajak peserta didik menonton vidoe, setelah itu guru mengajak peserta didik merancang dan membuat proyek yang akan dihasilkan. Setelah itu, peserta didik mempresentasikannya ke depan kelas. Kemudian bersama guru membuat kesimpulan bersama-sama, lalu melakukan kegiatan evaluasi dalam bentuk asesmen formatif dengan mengisi LKPD dan soal pilihan ganda. Di akhiri dengan kegiatan pemberian penghargaan, motivasi dan doa

Sumber Daya dan Materi 

          LKPD yang dibuat dan digunakan untuk peserta didik adalah LKPD pembuatan proyek yang terdiri dari nama kelompok , petunjuk mengerjakan LKPD , tujuan pembelajaran, alat dan bahan, langkah kerja, hasil pengamatan dan kesimpulan. Media yang digunakan adalah media audio visual berupa LCD proyektor, Speaker Portable. Penilaian yang dirancang pada kegiatan PPL merupakan penilaian komperehensif yaitu penilaian sikap, keterampilan dan penilaian pengetahuan. Masing-masing penilaian memiliki kriteria dan indikator. Disertakan juga skor minimal dan maksimal. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik dengan teknik yang variatif. Bahan ajar yang berisi materi terkait pembelajaran.  Video pembelajaran yang diunduh dari situs online untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik, media Canva yang dirancang sendiri untuk meningkatkan kemampuan semangat dan antusias peserta didik. Sarana prasarana seperti laptop, internet, dan handphone.

4. Refleksi

Dampak

          Dampak dari penerapan model Project Based Learning (PjBL) dalam pembelajaran membuat peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran. Peserta didik diarahkan untuk memahami permasalahan, berdiskusi di dalam kelompoknya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan bimbingan guru. Menyelesaikan project dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan model Project Based Learning (PjBL) dalam pembelajaran membuat peserta didik dapat memahami materi pelajaran dan mampu memecahkan permasalahan dengan proyek yang dikerjakan.

          Kepercayaan diri peserta didik juga mengalami peningkatan dikarenakan peserta didik tampil untuk mempresentasikan hasil diskusi. Penerapan media video pembelajaran berdampak bagi peserta didik menjadi lebih paham dalam mengidentifikasi permasalahan yang disajikan, peserta didik lebih tertarik mendengarkan dan menyimak materi yang disajikan dalam bentuk audio dan visual. Dampak pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran membuat peserta didik merasa tidak bosan dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran

Hasil

          Secara keseluruhan, hasil dari langkah-langkah (aksi) yang telah dilakukan dinyatakan efektif. Peserta didik terlihat sangat antusias dan semangat saat proses pembelajaran berlangsung, mulai dari pendahuluan, pengerjaan project hingga proses pembelajaran selesai. Hal ini terlihat dari sebelum penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dimana peserta didik terlihat pasif, hanya mendengarkan ceramah dari guru. Selain itu, pengoptimalan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dalam proses pembelajaran menjadikan peserta didik semakin ceria dan menikmati pembelajaran . Hal ini akhirnya berdampak pada peningkatan dan pencapaian hasil belajar fisika peserta didik yang sangat memuaskan yaitu 89% diatas KKTP.

Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan

          Menurut Kepala Sekolah, beliau mengapresiasi hasil pembelajaran. Penggunaan model dan metode yang sesuai akan sangat berpengaruh terhadap tujuan pembelajaran. Peserta didik menjadi aktif, dengan mudah dapat menyerap materi, dan nilai juga akan maksimal. Sebagai seorang pendidik memang seharusnya dapat menggunakan model dan metode yang bervariasi. Hindari pembelajaran model konvensional yang hanya berpusat pada pendidik saja. Serta kembangkan media pembelajaran untuk menjadikan proses pembelajaran yang lebih menarik sehingga peserta didik dapat termotivasi untuk belajar

          Teman sejawat. Strategi yang sudah diterapkan sangat memberikan dampak pada minat peserta didik, keberhasilan dari strategi ini adalah media yang digunakan. Semakin kreatif medianya, maka akan semakin berhasil dalam pembelajaran. Media tidak melulu menggunakan teknologi, tetapi juga dapat menggunakan hal-hal atau benda disekitar lingkungan rumah dan sekolah. Pemilihan model dan metode sebaiknya mengarah ke level berpikir tingkat tinggi, salah satunya adalah model project Based Laeraning (PJBL)

          Menurut peserta didik, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dengan disajikan video pembelajaran, terlibat dalam pembuatan project serta metode belajar diskusi dan presentasi telah sukses meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar.

Yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan

          Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah pemilihan media dan Model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan karakter siswa. Media yang digunakan menyenangkan karena menggunakan teknologi berupa LCD proyektor. LCD proyektor digunakan untuk menayangkan materi dan memutar video tentang sesuatu yang bahkan sebelumnya belum pernah dilakukan dipembelajaran IPAS.

          Model pembelajaran PJBL juga menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang digunakan karena merupakan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif, mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah dalam situasi nyata dan kemampuan membangun pengetahuannya sendiri, serta dapat menghasilkan karya dari pembelajaran, peserta didik juga ditempatkan pada posisi sangat dominan yaitu semua peserta didik dalam setiap kelompok diharuskan untuk berusaha memahami dan menguasai materi yang sedang diajarkan dan selalu aktif agar menciptakan suasana pembelajaran yang semangat, sehingga berdampak terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik, membantu peserta didik belajar secara mandiri dan memberikan pengalaman dalam menyelesaikan masalah sehari-hari yang mendorong berkembangnya pola pikir dan pola kerja seseorang dalam membelajarkan dirinya dan menghasilkan proyek yang bernialai.

          Selain media dan model pembelajaran yang menyenangkan, faktor lain yang mendukung keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah support dari kepala sekolah, teman sejawat, dan kelengkapan sarana dan prasarana yang digunakan. Perangkat pembelajaran seperti RPP, LKPD, evaluasi, juga sangat berpengaruh.

C. KESIMPULAN

          Seorang guru harus peka dengan permasalahan kesulitan belajar yang dimiliki peserta didik. Kita tidak boleh berfokus pada yang pintar saja, tetapi juga pada peserta didik yang memiliki kesulitan memahami materi yang kita ajarkan. Belajar dengan cara yang menyenangkan mampu meningkatkan konsentrasi dan pemahaman peserta didik. Guru perlu memberikan treatment yang baik sebagai pelayan masyarakat di bidang pendidikan agar mampu berkontribusi kepada kemajuan bangsa. Mengamati permasalahan yang ada di dalam kelas terlebih dahulu, secara umum permasalahan yang sama muncul dalam pembelajaran di dalam kelas, seperti peserta didik lebih pasif, kurang motivasi, malas membaca dan menulis. Setelah mengetahui permasalahan yang ada, barulah guru dapat menentukan model pembelajaran.

          Ketika menentukan model pembelajaran guru harus mengetahui karakteristik peserta didik agar dapat memberikan dampak yang positif setelah pembelajaran dilaksanakan. Guru juga merancang pembelajaran dengan membuat modul ajar inovatif yang di dalamnya terdapat pendendekatan dan evaluasi yang baik. Guru butuh kesabaran yang lebih untuk bertindak sebagai fasilitator untuk memfasilitasi proses pembelajaran. Keterampilan juga didapat dari keseluruhan proses ini, antara lain keterampilan peserta didik untuk berpikir kritis. Dari proses menyimak video, peserta didik dapat menganalisis sumber-sumber energi terbarukan, manfaatnya serta dapat merancang serta membuat miniatur pembangkit listrik tenaga angin sederhana. Keterampilan berkomunikasi dan berdiskusi saat mempresentasikan hasil proyek, dan berkolaborasi dengan anggota kelompok lain. Keterampilan dalam menghasilkan karya yang indah dan berguna, serta keterampilan menulis laporan hasil pengamatan.

D. DAFTAR PUSTAKA

Anggraena Y. dkk, 2022, Panduan pembelajaran dan asesmen, Jakarta: BSNP kementrian pendidikan,riset dan kebudayaan

https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/06/Panduan-Pembelajarn-dan Asesmen.pdf

Wibowo. DC, 2019, Tujuan,fungsi dan manfaat penilaian pada pembelajaran, sintang

http://dwicahyadiwibowo.blogspot.com/2019/04/tujuan-fungsi-dan-prinsip-penilaian.html

Sudjana, N. (2015). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo.

Sugiono. (2017). Evaluasi Pendidikan. Alfabeta.

Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Laman Resmi Penilaian Pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun