Mohon tunggu...
Dini Kusuma Wardinny
Dini Kusuma Wardinny Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

baik hati, ramah tamah dan tidak somse :) dan.... aku ingin menjadikan hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. adakah saranmu untukku?

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Andrastea

4 Oktober 2011   02:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:22 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Huh, letoy!"

Stop! Berhenti! Apa-apaan ini?

"Sekarang kamu sakit karena kesalahan kamu sendiri, Asti."

Hah? Kesalahanku? Bukanlah Lea yang dengan sengaja melempar bola basket ke kepalaku. Aku sadar kok, aku ingat saat dia teriak senang ketika berhasil menyakitiku. Kenapa mereka semua menyalahkannku? Aku bukanlah orang yang tepat untuk mereka sudutkan seperti ini.

Tanpa daya, aku pulang dan menangis. Sebenarnya aku ingin sekali melawan, namun kupikir tak akan banyak berguna. Saat itu aku hanya nak kelas 4 SD sementara Lea sudah kelas 6 SD. Kalaupun ada yang membelaku karena aku lebih muda, Lea pasti akan tetap mengusik ketenangan hidupku.

Pada malam yang cerah, hanya bintang-bintang yang menjadi temanku. Aku berbaring di atap sambil memandang bintang-bintang, kadang rembulan. Keduanya begitu indah, menghiasi malam yang gelap dan dingin. Alfa dan Sirius adalah dua bintang favoritku. Aku dikenalkan pada mereka oleh ayahku. Dua bintang itulah yang sekarang menerangi hatiku, menggantikan ayah dan ibuku.

***

"Andrastea! Segera ke ruang Kepala Sekolah." ucap guruku galak.

Ada apa ini? Apa yang dilalukan Lea, sampai-sampai Kepala Sekolah yang baru pun sudah memanggil aku. Seharusnya lea sudah pergi dari sekolah ini tapi karena otak dungunya itu aku masih harus bersama dia.

Aku sudah masuk di ruang Kepala Sekolah. Uh, ruangan ini begitu dingin, membuatku menjadi kecil hati. Tapi, aku harus berani menghadapi ini.

"Andrastea, selamat datang. Silakan duduk, nak." Ucap kepala Sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun