Mohon tunggu...
dinda puji pertiwi
dinda puji pertiwi Mohon Tunggu... Guru - Guru

saya suka menulis sebuah pengalaman dan berbagi untuk orang lain dan menyukai musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Buku Mimpi

14 Desember 2022   10:42 Diperbarui: 14 Desember 2022   10:51 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rangkaian Mimpi

.

Aku pernah bermimpi menjadi sedekat angin di bagian lautan bunga

Itu adalah bagian yang sudah aku lupakan

Takdir membuat hati berdalih

Menenggelamkan sifat

Membuatku lupa untuk berkata 

Fokus pada ketiadaan

Aku pernah bermimpi mengumpulkan kata kata dalam buku harianku

Itu karena kau belum mengatakannya yang sejujurnya kepadaku

Aku anggap sebagai janji yang kau tak ketahui, percuma saja

Keadaan semesta yang aneh ini sulit ku pahami

.

Jadi bagaimana jika ini bukan takdir?

Keberuntungan dan kemalangan berjalan seiringan

.

Mimpi merasuki tidurku 

Memberiku kesempatan untuk mengenalmu lagi

Dalam mimpi itu semuanya masih terasa seperti ingatanku

Pikiran ini tidak takut akan berapa banyak kerinduan yang mungkin menumpuk di dalam hati

Bahkan jika itu seperti air yang mengalir

Ini akan sama derasnya mengalir dengan air dan bermuara ke satu titik

.

Dalam mimpi yang jauh

Daun yang jatuh meninggalkan air mata yang deras

Menelan semua kembang api di dunia tidak sebanding dengan memilikimu

Langit dan bumi membuat kesedihan dalam air yang mengalir, sulit untuk menghindarinya

Terkadang cinta sebuah bencana, sebuah kesalahan dan takdir yang sulit

.

Aku pernah bermimpi tentang kelembutan yang melekat di telingaku

Itu adalah awan yang terbuat dari air mata

Waktu dengan mudah berjalan maju dan mundur

Begitu juga denganku dan denganmu

Hidup dan mati dapat dipahami

Tetapi bagaimana aku bisa mengerti kata kata cintamu yang tak mampu kurasakan bahkan ku pahami

.

Menunggu, kata hati terdalam

Tunggulah sampai langit dan bumi tidak tertidur, matahari dan bulan tidak memudar dan cinta tidak lagi berkecil hati

Cinta dibuat dalam nuansa cahaya karena kau datang untuk menghiasi nya

Aku tidak berjanji bahwa semuanya akan indah seperti kuncup bunga

Aku hanya ingin terukir di lembaran kertas putih bersamamu seumur hidup ini

Tinggalkan buku ini di atas bantal agar aku bisa perlahan kembali ketika bangun dari mimpi

.

Seperti mimpi, ketika cinta yang berharga dapat terus memenuhi satu kehidupan bahkan di kehidupan berikutnya

Kerinduan mengelilingi

Ketika lukisan yang dibuka hanya terlihat wajahmu saja

.

Semuanya, baru saja karenamu sebuah perubahan

.

Keinginan yang belum terselesaikan terlukis bahagia dari banyak kehidupan

Tanpa disadari 

Mata yang telah melihat perubahan besar hanya menunggu benang dari bayanganmu

.

Kau adalah dunia yang sangat hangat yang terus menerus mengikat hatiku

Sebuah cinta yang tak terucapkan takdir

Menjadi penyesalan tercepat yang masih belum terealisasikan

Badai yang mendesak perpisahan

Berkembang dan memudar, diam-diam terlupakan

Perasaan ini tidak berubah, tetap manis di dalam lubuk hatiku

.

Bertemu kembali seolah-olah pertama kalinya kita berkenalan

Saat kekhawatiran mengganggu hatiku

Lautan bunga berayun dengan lembut, saat kesepian yang tak terbataskan terlihat di matamu

Baru saja kerinduan menghantuiku

Berubah dari mimpi menjadi kata kata

Baru saja, seperti angin yang mengejar bulan

Aku melepaskan semua urusan kehidupan ku, tetapi aku tidak bisa melepaskanmu

.

Jika suka dari awal katakan saja 

Jangan sampai ada penyesalan di akhirnya dan tiada akhir kelak

Bagaimanapun menyukai seseorang itu sangat sulit

Dua orang saling menyukai lebih sulit

Tapi semua akan terlihat indah bukan?

.

Kau yang jauh di atas dan tak bisa ku gapai

Padahal dulu kita sama

Mungkin aku yang terlalu lamban

.

" Kini, senyumanmu indah bagaikan candu

Inginku terus lihat wajahmu walau dari jauh

Namun sekarang aku pun sadari semua hanya mimpiku yang berkhayal akan bisa bersamamu

Ku berandai, kau disini 

Mengobati rindu ruai

Dalam sunyi ku sendiri meratapi perasaan yang tak jua di dengar

Entah kenapa, bila rasa ini tumbuh sendirinya

Tak berdayanya, bila diri diantara semua hanya bayang bayangmu

Di hampiri seribu ragu hanya membisu

Ku berkhayal"

.

Dari awal semua ini hanya di dasari oleh rasa sukaku yang berlebihan padamu saja

.

Melupakan kejenuhan dalam sesaat

Perasaan yang menggugah hati

Sampai kelembutan ini meninggalkan luka

Baru menyadari dirimu yang keji

Takdir tak mengenali orang yang berperasaan

Sampai ribuan hari, puluhan bulan, belasan tahun lamanya

Bagai daun yang telah gugur

Aku mengikutinya bak orang bodoh

Perasaan yang ada itu

Memerlukan pengorbanan yang berat

Jika melupakan dapat membuat kita mengenal kembali

Apa kamu masih mengingat tentang kita?

Melakukan demi apapun untuk mendapatkan kepercayaan mu

.

Kata kata dalam mimpi semalam merindukan orang lain

Langsung melupakan kegundahan hati

Sebuah cinta

Sampai kelembutan ini menjadi luka 

Banyak rintangan

Cinta tak mengenal kepada siapa ia tumbuh 

Seperti hal bodoh

.

Pergi masih menginginkan apa ?

Dunia tidak berhenti

Tetap bersikeras mencintaimu

Pergi dengan bayanganmu

Bebas tapi tidak memiliki apapun

Mimpi tidak berjodoh 

Bukan permintaan seumur hidup

Sepatah kata suka seumur hidup

Jika aku pernah ada di matamu

Ingat jangan dibawa pergi air mata itu

Ternyata cinta ini tak bebas

Karna mencintai mu adalah kemampuanku

Kini biarkan kemampuan itu berkarat

Karna kekuatanku kini adalah merelakanmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun