Menjadi penyesalan tercepat yang masih belum terealisasikan
Badai yang mendesak perpisahan
Berkembang dan memudar, diam-diam terlupakan
Perasaan ini tidak berubah, tetap manis di dalam lubuk hatiku
.
Bertemu kembali seolah-olah pertama kalinya kita berkenalan
Saat kekhawatiran mengganggu hatiku
Lautan bunga berayun dengan lembut, saat kesepian yang tak terbataskan terlihat di matamu
Baru saja kerinduan menghantuiku
Berubah dari mimpi menjadi kata kata
Baru saja, seperti angin yang mengejar bulan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!