Mohon tunggu...
Dinda Melanie
Dinda Melanie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jika hidup adalah permainan main kan tapi jika hidup adalah mimpi wujudkan karna setiap langkah hidup itu menentukan nasib mu di kemudian hari

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Daniel goleman

18 Januari 2025   20:08 Diperbarui: 18 Januari 2025   20:08 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecerdasan emosional (Emotional Intelligence/EI) adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, mengelola, dan memengaruhi emosi diri sendiri maupun orang lain. Teori kecerdasan emosional berkembang dari penelitian psikologi, khususnya dalam memahami peran emosi dalam interaksi sosial, pengambilan keputusan, dan keberhasilan pribadi. Berikut adalah beberapa teori utama terkait kecerdasan emosional:

---

1. Model Kecerdasan Emosional Salovey dan Mayer (1990)

Salovey dan Mayer adalah pencetus konsep kecerdasan emosional. Menurut mereka, kecerdasan emosional terdiri dari empat kemampuan utama:

Persepsi emosi: Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi, baik pada diri sendiri maupun orang lain.

Menggunakan emosi: Kemampuan untuk menggunakan emosi dalam mendukung proses berpikir dan pemecahan masalah.

Memahami emosi: Kemampuan untuk memahami kompleksitas emosi dan perubahan emosional.

Mengelola emosi: Kemampuan untuk mengatur emosi agar mendukung tujuan tertentu, baik secara pribadi maupun sosial.

---

2. Model Kompetensi Goleman (1995)

Daniel Goleman mempopulerkan kecerdasan emosional melalui bukunya Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Ia membagi EI menjadi lima komponen utama:

Kesadaran diri: Kemampuan untuk mengenali emosi dan dampaknya.

Pengaturan diri: Kemampuan untuk mengontrol emosi dan impuls negatif.

Motivasi: Dorongan internal untuk mencapai tujuan meskipun menghadapi rintangan.

Empati: Kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain.

Keterampilan sosial: Kemampuan untuk menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan efektif.

---

3. Model Kecerdasan Emosional Bar-On (1997)

Reuven Bar-On memandang kecerdasan emosional sebagai aspek dari kecerdasan sosial. Model ini menekankan keseimbangan antara emosi dan adaptasi. Ia membagi kecerdasan emosional menjadi lima kategori:

Kemampuan intrapersonal: Mengelola emosi diri, kepercayaan diri, dan kemandirian.

Kemampuan interpersonal: Empati, hubungan interpersonal, dan tanggung jawab sosial.

Kemampuan adaptasi: Memahami dan memecahkan masalah.

Pengelolaan stres: Toleransi stres dan pengendalian impuls.

Mood umum: Optimisme dan kebahagiaan.

---

4. Mixed Model (Goleman & Bar-On)

Model ini menggabungkan kecerdasan emosional sebagai keterampilan yang mencakup dimensi emosional, sosial, dan kompetensi personal. Dalam model ini, EI bukan hanya tentang mengenali emosi tetapi juga keterampilan untuk memimpin, berkomunikasi, dan menghadapi konflik.

---

Penerapan Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti:

Psikologi: Membantu individu memahami diri sendiri dan mengelola stres.

Pendidikan: Meningkatkan keterampilan sosial dan kesejahteraan emosional siswa.

Karier: Membantu dalam kepemimpinan, kerja tim, dan manajemen konflik.

Kesehatan: Meningkatkan keseimbangan emosional untuk mencegah gangguan mental.

Kecerdasan emosional dianggap penting karena berkontribusi besar pada keberhasilan seseorang, baik dalam hubungan pribadi maupun profesional.
Kecerdasan emosional (Emotional Intelligence/EI) adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, mengelola, dan memengaruhi emosi diri sendiri maupun orang lain. Teori kecerdasan emosional berkembang dari penelitian psikologi, khususnya dalam memahami peran emosi dalam interaksi sosial, pengambilan keputusan, dan keberhasilan pribadi. Berikut adalah beberapa teori utama terkait kecerdasan emosional:

---

1. Model Kecerdasan Emosional Salovey dan Mayer (1990)

Salovey dan Mayer adalah pencetus konsep kecerdasan emosional. Menurut mereka, kecerdasan emosional terdiri dari empat kemampuan utama:

Persepsi emosi: Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi, baik pada diri sendiri maupun orang lain.

Menggunakan emosi: Kemampuan untuk menggunakan emosi dalam mendukung proses berpikir dan pemecahan masalah.

Memahami emosi: Kemampuan untuk memahami kompleksitas emosi dan perubahan emosional.

Mengelola emosi: Kemampuan untuk mengatur emosi agar mendukung tujuan tertentu, baik secara pribadi maupun sosial.

---

2. Model Kompetensi Goleman (1995)

Daniel Goleman mempopulerkan kecerdasan emosional melalui bukunya Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Ia membagi EI menjadi lima komponen utama:

Kesadaran diri: Kemampuan untuk mengenali emosi dan dampaknya.

Pengaturan diri: Kemampuan untuk mengontrol emosi dan impuls negatif.

Motivasi: Dorongan internal untuk mencapai tujuan meskipun menghadapi rintangan.

Empati: Kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain.

Keterampilan sosial: Kemampuan untuk menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan efektif.

---

3. Model Kecerdasan Emosional Bar-On (1997)

Reuven Bar-On memandang kecerdasan emosional sebagai aspek dari kecerdasan sosial. Model ini menekankan keseimbangan antara emosi dan adaptasi. Ia membagi kecerdasan emosional menjadi lima kategori:

Kemampuan intrapersonal: Mengelola emosi diri, kepercayaan diri, dan kemandirian.

Kemampuan interpersonal: Empati, hubungan interpersonal, dan tanggung jawab sosial.

Kemampuan adaptasi: Memahami dan memecahkan masalah.

Pengelolaan stres: Toleransi stres dan pengendalian impuls.

Mood umum: Optimisme dan kebahagiaan.

---

4. Mixed Model (Goleman & Bar-On)

Model ini menggabungkan kecerdasan emosional sebagai keterampilan yang mencakup dimensi emosional, sosial, dan kompetensi personal. Dalam model ini, EI bukan hanya tentang mengenali emosi tetapi juga keterampilan untuk memimpin, berkomunikasi, dan menghadapi konflik.

---

Penerapan Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti:

Psikologi: Membantu individu memahami diri sendiri dan mengelola stres.

Pendidikan: Meningkatkan keterampilan sosial dan kesejahteraan emosional siswa.

Karier: Membantu dalam kepemimpinan, kerja tim, dan manajemen konflik.

Kesehatan: Meningkatkan keseimbangan emosional untuk mencegah gangguan mental.

Kecerdasan emosional dianggap penting karena berkontribusi besar pada keberhasilan seseorang, baik dalam hubungan pribadi maupun profesional.
Kecerdasan emosional (Emotional Intelligence/EI) adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, mengelola, dan memengaruhi emosi diri sendiri maupun orang lain. Teori kecerdasan emosional berkembang dari penelitian psikologi, khususnya dalam memahami peran emosi dalam interaksi sosial, pengambilan keputusan, dan keberhasilan pribadi. Berikut adalah beberapa teori utama terkait kecerdasan emosional:

---

1. Model Kecerdasan Emosional Salovey dan Mayer (1990)

Salovey dan Mayer adalah pencetus konsep kecerdasan emosional. Menurut mereka, kecerdasan emosional terdiri dari empat kemampuan utama:

Persepsi emosi: Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi, baik pada diri sendiri maupun orang lain.

Menggunakan emosi: Kemampuan untuk menggunakan emosi dalam mendukung proses berpikir dan pemecahan masalah.

Memahami emosi: Kemampuan untuk memahami kompleksitas emosi dan perubahan emosional.

Mengelola emosi: Kemampuan untuk mengatur emosi agar mendukung tujuan tertentu, baik secara pribadi maupun sosial.

---

2. Model Kompetensi Goleman (1995)

Daniel Goleman mempopulerkan kecerdasan emosional melalui bukunya Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Ia membagi EI menjadi lima komponen utama:

Kesadaran diri: Kemampuan untuk mengenali emosi dan dampaknya.

Pengaturan diri: Kemampuan untuk mengontrol emosi dan impuls negatif.

Motivasi: Dorongan internal untuk mencapai tujuan meskipun menghadapi rintangan.

Empati: Kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain.

Keterampilan sosial: Kemampuan untuk menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan efektif.

---

3. Model Kecerdasan Emosional Bar-On (1997)

Reuven Bar-On memandang kecerdasan emosional sebagai aspek dari kecerdasan sosial. Model ini menekankan keseimbangan antara emosi dan adaptasi. Ia membagi kecerdasan emosional menjadi lima kategori:

Kemampuan intrapersonal: Mengelola emosi diri, kepercayaan diri, dan kemandirian.

Kemampuan interpersonal: Empati, hubungan interpersonal, dan tanggung jawab sosial.

Kemampuan adaptasi: Memahami dan memecahkan masalah.

Pengelolaan stres: Toleransi stres dan pengendalian impuls.

Mood umum: Optimisme dan kebahagiaan.

---

4. Mixed Model (Goleman & Bar-On)

Model ini menggabungkan kecerdasan emosional sebagai keterampilan yang mencakup dimensi emosional, sosial, dan kompetensi personal. Dalam model ini, EI bukan hanya tentang mengenali emosi tetapi juga keterampilan untuk memimpin, berkomunikasi, dan menghadapi konflik.

---

Penerapan Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti:

Psikologi: Membantu individu memahami diri sendiri dan mengelola stres.

Pendidikan: Meningkatkan keterampilan sosial dan kesejahteraan emosional siswa.

Karier: Membantu dalam kepemimpinan, kerja tim, dan manajemen konflik.

Kesehatan: Meningkatkan keseimbangan emosional untuk mencegah gangguan mental.

Kecerdasan emosional dianggap penting karena berkontribusi besar pada keberhasilan seseorang, baik dalam hubungan pribadi maupun profesional.

Kecerdasan emosional (Emotional Intelligence/EI) adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, mengelola, dan memengaruhi emosi diri sendiri maupun orang lain. Teori kecerdasan emosional berkembang dari penelitian psikologi, khususnya dalam memahami peran emosi dalam interaksi sosial, pengambilan keputusan, dan keberhasilan pribadi. Berikut adalah beberapa teori utama terkait kecerdasan emosional:

---

1. Model Kecerdasan Emosional Salovey dan Mayer (1990)

Salovey dan Mayer adalah pencetus konsep kecerdasan emosional. Menurut mereka, kecerdasan emosional terdiri dari empat kemampuan utama:

Persepsi emosi: Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi, baik pada diri sendiri maupun orang lain.

Menggunakan emosi: Kemampuan untuk menggunakan emosi dalam mendukung proses berpikir dan pemecahan masalah.

Memahami emosi: Kemampuan untuk memahami kompleksitas emosi dan perubahan emosional.

Mengelola emosi: Kemampuan untuk mengatur emosi agar mendukung tujuan tertentu, baik secara pribadi maupun sosial.

---

2. Model Kompetensi Goleman (1995)

Daniel Goleman mempopulerkan kecerdasan emosional melalui bukunya Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Ia membagi EI menjadi lima komponen utama:

Kesadaran diri: Kemampuan untuk mengenali emosi dan dampaknya.

Pengaturan diri: Kemampuan untuk mengontrol emosi dan impuls negatif.

Motivasi: Dorongan internal untuk mencapai tujuan meskipun menghadapi rintangan.

Empati: Kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain.

Keterampilan sosial: Kemampuan untuk menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan efektif.

---

3. Model Kecerdasan Emosional Bar-On (1997)

Reuven Bar-On memandang kecerdasan emosional sebagai aspek dari kecerdasan sosial. Model ini menekankan keseimbangan antara emosi dan adaptasi. Ia membagi kecerdasan emosional menjadi lima kategori:

Kemampuan intrapersonal: Mengelola emosi diri, kepercayaan diri, dan kemandirian.

Kemampuan interpersonal: Empati, hubungan interpersonal, dan tanggung jawab sosial.

Kemampuan adaptasi: Memahami dan memecahkan masalah.

Pengelolaan stres: Toleransi stres dan pengendalian impuls.

Mood umum: Optimisme dan kebahagiaan.

---

4. Mixed Model (Goleman & Bar-On)

Model ini menggabungkan kecerdasan emosional sebagai keterampilan yang mencakup dimensi emosional, sosial, dan kompetensi personal. Dalam model ini, EI bukan hanya tentang mengenali emosi tetapi juga keterampilan untuk memimpin, berkomunikasi, dan menghadapi konflik.

---

Penerapan Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti:

Psikologi: Membantu individu memahami diri sendiri dan mengelola stres.

Pendidikan: Meningkatkan keterampilan sosial dan kesejahteraan emosional siswa.

Karier: Membantu dalam kepemimpinan, kerja tim, dan manajemen konflik.

Kesehatan: Meningkatkan keseimbangan emosional untuk mencegah gangguan mental.

Kecerdasan emosional dianggap penting karena berkontribusi besar pada keberhasilan seseorang, baik dalam hubungan pribadi maupun profesional.
Kecerdasan emosional (Emotional Intelligence/EI) adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, mengelola, dan memengaruhi emosi diri sendiri maupun orang lain. Teori kecerdasan emosional berkembang dari penelitian psikologi, khususnya dalam memahami peran emosi dalam interaksi sosial, pengambilan keputusan, dan keberhasilan pribadi. Berikut adalah beberapa teori utama terkait kecerdasan emosional:

---

1. Model Kecerdasan Emosional Salovey dan Mayer (1990)

Salovey dan Mayer adalah pencetus konsep kecerdasan emosional. Menurut mereka, kecerdasan emosional terdiri dari empat kemampuan utama:

Persepsi emosi: Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi, baik pada diri sendiri maupun orang lain.

Menggunakan emosi: Kemampuan untuk menggunakan emosi dalam mendukung proses berpikir dan pemecahan masalah.

Memahami emosi: Kemampuan untuk memahami kompleksitas emosi dan perubahan emosional.

Mengelola emosi: Kemampuan untuk mengatur emosi agar mendukung tujuan tertentu, baik secara pribadi maupun sosial.

---

2. Model Kompetensi Goleman (1995)

Daniel Goleman mempopulerkan kecerdasan emosional melalui bukunya Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Ia membagi EI menjadi lima komponen utama:

Kesadaran diri: Kemampuan untuk mengenali emosi dan dampaknya.

Pengaturan diri: Kemampuan untuk mengontrol emosi dan impuls negatif.

Motivasi: Dorongan internal untuk mencapai tujuan meskipun menghadapi rintangan.

Empati: Kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain.

Keterampilan sosial: Kemampuan untuk menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan efektif.

---

3. Model Kecerdasan Emosional Bar-On (1997)

Reuven Bar-On memandang kecerdasan emosional sebagai aspek dari kecerdasan sosial. Model ini menekankan keseimbangan antara emosi dan adaptasi. Ia membagi kecerdasan emosional menjadi lima kategori:

Kemampuan intrapersonal: Mengelola emosi diri, kepercayaan diri, dan kemandirian.

Kemampuan interpersonal: Empati, hubungan interpersonal, dan tanggung jawab sosial.

Kemampuan adaptasi: Memahami dan memecahkan masalah.

Pengelolaan stres: Toleransi stres dan pengendalian impuls.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun