PENDIDIKAN KELUARGA RESPONSIF GENDER
Keluarga merupakan pijakan pertama dalam perkembangan kehidupan manusia, melalui keluarga manusia mengenal berbagai pengetahuan dan dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki. Pada prinsipnya, setiap manusia secara fitrah sudah dibekali potensi baik, maka melalui keluargalah segala potensi itu dapat distimulus untuk mewujudkan sumber daya yang berkualitas.Â
Orang tua merupakan pihak utama yang bertanggung jawab dalam pendidikan di dalam keluarga untuk mewujudkan hal ini tentu perlu disiapkan beberapa hal, agar tujuan tersebut dapat dicapai, layaknya sebuah lembaga pendidikan, ada yang perlu dipersiapkan, di antaranya; pendidik, sarana prasarana serta lingkungan keluarga yang dapat menunjang terselenggaranya pendidikan keluarga.
Pendidikan Keluarga Responsif Gender (PKRG) adalah program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memberikan pengetahuan, wawasan, dan pemahaman tentang hak dan kewajiban, peran, kedudukan, dan tugas tanggung jawab laki-laki dan perempuan untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender khususnya dalam keluarga. Hal ini menuntut kebijakan pendidikan untuk melihat lebih jauh dari sekadar kesetaraan gender dalam pendaftaran sekolah guna menempatkan kesetaraan gender di jantung pendidikan melalui rencana dan kebijakan yang peka gender . Perencanaan sektor pendidikan yang tanggap gender (GRESP) merupakan langkah penting untuk memajukan kesetaraan gender dalam dan melalui pendidikan.
Responsif gender sendiri adalah perhatian yang konsisten dan sistematis terhadap perbedaan-perbedaan perempuan dan laki-laki di dalam masyarakat. Tujuannya adalah untuk menghapus hambatan-hambatan struktural dan kultural untuk mencapai kesetaraan gender.
Tujuan dari pendidikan keluarga responsif gender (PKRG) adalah untuk:Â
Memberikan ruang bagi peserta didik untuk belajar bersama tanpa memandang gender
Memberikan perhatian yang adil bagi kebutuhan khusus laki-laki dan perempuan
Mencegah bias gender atau diskriminasi terkait gender
Mengatasi hambatan berbasis gender
Menghargai perbedaan gender
Memastikan paritas gender.
Dalam model pembelajaran PKRG, pendekatan budaya dan cerita rakyat dapat digunakan untuk menyampaikan nilai-nilai responsif gender.
Teori pendidikan keluarga responsif gender adalah teori yang memberikan perhatian yang adil dan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk belajar bersama tanpa memandang gender. Dalam teori ini, laki-laki dan perempuan diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan mengekspresikan diri.Â
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan responsif gender, antara lain:Â
Memberikan hak sepenuhnya dalam belajar
Memperhatikan kebutuhan khusus laki-laki dan perempuan
Memastikan peserta didik dapat membaur dengan realita masyarakat yang heterogen
Menciptakan interaksi dan kerja sama langsung antara laki-laki dan perempuan
Menciptakan lingkungan yang saling memanusiakan dan menghormati antar sesama.
Selain dalam pendidikan, responsif gender juga dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti keluarga, pekerjaan, politik, agama, dan budaya.Â
Pendidikan keluarga yang responsif gender adalah metode pendidikan yang memperhatikan kebutuhan belajar khusus laki-laki dan perempuan. Metode ini juga memberikan kesempatan yang sama bagi peserta didik untuk berpartisipasi dan mengekspresikan diri tanpa takut didiskreditkan.Â
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan responsif gender:Â
Memberikan hak sepenuhnya dalam belajar
Memberikan perhatian yang adil bagi kebutuhan khusus laki-laki dan perempuan
Mempertimbangkan dinamika, peran, dan harapan gender yang dapat memengaruhi pengalaman belajar
Memastikan peserta didik dapat membaur dengan realita masyarakat yang heterogen
Membangun semangat saling memanusiakan dan menghormati antar sesama
Responsif gender adalah perhatian yang konsisten dan sistematis terhadap perbedaan-perbedaan perempuan dan laki-laki di dalam masyarakat.
Pendidikan keluarga yang responsif gender dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:Â
Memberikan contoh positif
Berkomunikasi dengan kata-kata yang tepat
Membahas topik kesetaraan gender
Bermain peran
Menyediakan mainan gender netral
Menggunakan pendekatan budaya dan cerita rakyat untuk menyampaikan nilai-nilai responsif gender
Melakukan pengasuhan dengan asas saling menghormati dan saling membutuhkan
Mengasuh berdasarkan nilai-nilai agama, moral, norma, dan budaya
Memimpin keluarga dengan baik, tidak otoriter, dan mempertimbangkan saran dan ide dari istri dan anak-anak
Pasangan suami istri saling bekerja sama dalam menjalankan peran dan tugasnya
Mencari solusi yang baik jika terjadi ketidaksepahaman antara suami-istri.
Beberapa contoh pendidikan responsif gender, antara lain:
Rencana pelajaran yang responsif gender, yaitu rencana pelajaran yang mempertimbangkan kebutuhan laki-laki dan perempuan.Â
Sekolah responsif gender, yaitu sekolah yang memungkinkan perempuan dan laki-laki belajar, mengenal, dan menemukan diri tanpa takut dihakimi.Â
Perencanaan sektor pendidikan yang tanggap gender (GRESP), yaitu langkah penting untuk memajukan kesetaraan gender dalam dan melalui pendidikan.
KESIMPULAN
Individu tidak terbentuk dengan sendirinya, fitrah manusia sebagai makhluk sosial, menjadikannya membutuhkan orang lain untuk bertumbuh dan berkembang, keluarga merupakan institusi pendidikan awal dalam perjalanan panjang pendidikan sepanjang hayat yang dijalani oleh setiap individu. Melalui keluarga, individu mendapatkan pengalaman untuk dapat bertahan dalam menjalani kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA
Brooks, Jane. 2011. The Process Of Parenting (Terjemahan)
 Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Helmawati. 2014. Pendidikan Keluarga Teoritis dan Praktis.Â
Bandung. Rosda Karya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. PengarusÂ
Utamaan Gender Buku 3:
Kurikulum Pendidikan Keluarga Responsif Gender.Â
Depdikbud. Jakarta
Nurdin, Diding dan Imam Sibaweh.Â
2017. Penegelolaan Pendidikan dari Teori MenujuÂ
Implementasi. Jakarta.
Rajawali Pers.
Nurhayati, Eti. 2011. Bimbingan Konseling & PsikoterapiÂ
Inovatif. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Purnama, Sigit. 2016. Materi-materi Pilihan dalam Parenting Education menurut MunifÂ
Chatib. Golden Age Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini. Vol. I No. I
Puspitawati, Herien. 2019. Gender dan Keluarga: Konsep dan Realita.Â
Bogor. IPB PRESS.
Sudiapermana, Elih. 2012. Pendidikan Keluarga SumberdayaÂ
Pendidikan Sepanjang Hayat.
Bandung. Edukasia Press
Sudjana S., H. Djuju. 2004. PendidikanÂ
Nonformal: wawasan,Â
Sejarah Perkembangan, Filsafat &Â
Teori Pendukung, Serta Asas.
Bandung. Falah Production.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H