Mohon tunggu...
Dinda Juwita
Dinda Juwita Mohon Tunggu... -

teman bercinta sepi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Queen, Dia Bukan Ayahku

1 Oktober 2012   17:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:24 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kadang aku merasa ini sungguh tak adil, Magdalena mendapat semua surat cintanya untuk ayah sedangkan aku hanya dapat satu saja peninggalan dari ayah, sedang mama dia tak dapat apa-apa Queen"

"Selembar surat lebih baik ketimbang tidak mendapatkan sama sekali bukan?"

"Surat ini baru kubaca tadi malam"

Bimo diam, tatapan matanya kosong dan menerawang, dia serahkan sebuah surat yang bagian segelnya sudah terbuka, kubaca surat  yang memang cuma selembar dan hanya beberapa kata saja.

Bimo Anakku

maafkan ayah selama ini nak, bukan maksud ayah mengkhianati mamamu, tapi kamu tahu kalau cinta tak boleh dipaksa, ayah tidak pernah memaksamu untuk mencintai siapapun di dunia ini, silahkan dan biarkan hatimu bebas memilih. kau mungkin akan berfikir bahwa ayah telah mengkhianati mamamu, tapi Magdalena dia cinta sejati Ayah.

Bimo anakku, saatnya kau tahu siapa ayahmu ini nak.

Ayah cuma seorang supir pribadi di rumah kakekmu, ayah juga cuma seorang anak petani miskin, ayah terus bekerja dirumah kakekmu sampai suatu hari tangisan nenekmu melengking sekuatnya didalam rumah besar itu, dia menangis sejadi-jadinya ketika tahu Ibumu hamil 2 bulan dan tidak diketahui siapa ayah dari bayi yang dikandungnya. dan kamu tahu selanjutnya bukan? ayah menikah dengan ibumu.

Soal cinta,

Jujur, ayah tidak pernah dan tidak dapat mencintai mama mu sedikitpun, ayah sudah berusaha sekuat tenaga, tapi kamu tahu kan ayah gagal dan jatuh kedalam pelukan Magdalena. maafkan ayah nak.

sampai saat ayah tulis surat ini ayah tidak pernah tau siapa ayah kandungmu, mama mu tahu nak, tapi tiap kali ayah bilang kamu harus tahu semuanya, mama mu mengatakan itu masa lalu dan kamu tidak perlu tahu. itulah awal pertengkaran ayah dan mama mu, bagi ayah baik atau buruk, berat atau tidak kamu harus tahu kebenaran cerita ini. ibumu tetap menolak bahkan sampai hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun