Mohon tunggu...
Prasherly Anura Dinda
Prasherly Anura Dinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Kedokteran Gigi

Konten yang saya bagikan harapannya dapat bermanfaat bagi banyak orang ^^

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyelaraskan Nilai-Nilai Islam dengan Tuntutan Era Modern

5 November 2023   13:12 Diperbarui: 5 November 2023   13:18 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sosial budaya dalam Islam merujuk pada bagaimana ajaran Islam membentuk dan mempengaruhi struktur sosial dan budaya suatu masyarakat. Ini mencakup berbagai aspek, mulai dari interaksi antara individu, hingga norma dan nilai yang mendasari struktur masyarakat. Sebagai contoh, dalam penelitian terbaru oleh Khan (2021), dia meneliti bagaimana ajaran Islam mempengaruhi struktur sosial dalam masyarakat Muslim. Dia menemukan bahwa Islam menekankan pentingnya keadilan sosial, persaudaraan, dan saling membantu, yang semuanya membentuk pondasi untuk struktur sosial yang kuat dan adil (Khan, 2021). 

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya: Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti (Al Hujurat ayat 13).

3.3.3 Perkembangan Globalisasi Sosial Budaya

Perkembangan globalisasi sosial budaya telah menjadi topik yang hangat dalam beberapa dekade terakhir. Dengan kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi, pertukaran ide, nilai, dan budaya antar negara dan wilayah telah menjadi semakin mudah dan cepat. Sebagai contoh, penelitian terbaru oleh Matusitz dan Breen (2020) membahas bagaimana globalisasi sosial budaya telah mempengaruhi dan membentuk masyarakat global saat ini. Mereka berpendapat bahwa globalisasi telah memfasilitasi penyebaran budaya populer, ide-ide politik, dan norma-norma sosial ke seluruh dunia, seringkali menghasilkan campuran budaya yang unik dan beragam. Namun, mereka juga mencatat bahwa globalisasi sosial budaya memiliki konsekuensi negatif, termasuk hilangnya budaya lokal dan peningkatan ketidaksetaraan global. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengatasi tantangan ini saat kita bergerak menuju masyarakat global yang semakin terintegrasi (Matusitz and Breen, 2020). 

3.3.4 Penyesuaian Islam dengan Globalisasi Sosial Budaya

Penyesuaian Islam dengan globalisasi sosial budaya merupakan topik yang kompleks dan multifaset. Dengan kemajuan teknologi dan pertukaran budaya yang semakin meningkat, umat Islam di seluruh dunia dihadapkan dengan tantangan bagaimana menjaga nilai-nilai dan ajaran agama mereka di tengah perubahan sosial budaya yang cepat. Sebagai contoh, dalam penelitian terbaru oleh Huda, et al. (2020), mereka meneliti bagaimana komunitas Muslim di Indonesia beradaptasi dengan globalisasi sosial budaya. Mereka menemukan bahwa, meskipun ada tekanan untuk menyesuaikan diri dengan norma dan nilai-nilai global, banyak umat Islam yang tetap berpegang teguh pada ajaran agama mereka dan berusaha menemukan keseimbangan antara menjaga identitas religius mereka dan berpartisipasi dalam masyarakat global. Penelitian ini menunjukkan bahwa, meskipun ada tantangan, ada juga peluang bagi umat Islam untuk berpartisipasi dalam diskusi global dan mempengaruhi arah globalisasi sosial budaya. Mencari keseimbangan antara menjaga identitas religius dan berpartisipasi dalam masyarakat global memang menjadi tantangan bagi umat Islam di Indonesia. Namun, banyak umat Islam di Indonesia yang berhasil menemukan keseimbangan tersebut dengan cara-cara berikut:

  1. Mempertahankan Praktek Agama: Meskipun berada di tengah era globalisasi, umat Islam di Indonesia tetap menjaga praktek-praktek agama mereka seperti shalat lima waktu, puasa Ramadhan, dan lainnya. Praktek-praktek ini membantu mereka untuk tetap berpegang pada ajaran agama mereka.

  2. Edukasi Agama: Pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam membantu umat Islam di Indonesia memahami dan menerapkan ajaran agama mereka dalam kehidupan sehari-hari. Ini termasuk pendidikan formal di sekolah-sekolah dan universitas, serta pendidikan non-formal seperti pengajian dan kajian agama.

  3. Partisipasi dalam Diskusi Global: Umat Islam di Indonesia juga aktif berpartisipasi dalam diskusi global, baik secara online maupun offline. Mereka berbagi pandangan dan perspektif mereka tentang berbagai isu global, dan berusaha mempengaruhi arah diskusi tersebut sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran Islam.

  4. Adaptasi Budaya: Di sisi lain, umat Islam di Indonesia juga menerima dan mengadaptasi beberapa aspek budaya global yang tidak bertentangan dengan ajaran agama mereka. Misalnya, mereka mengikuti trend mode dan teknologi terbaru, selama hal tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Dengan cara-cara ini, umat Islam di Indonesia berusaha untuk menemukan keseimbangan antara menjaga identitas religius mereka dan berpartisipasi dalam masyarakat global. Namun, ini adalah proses yang terus berlanjut dan memerlukan penyesuaian dan refleksi yang konstan (Huda, et al., 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun