Untuk memastikan bahwa produk dan layanan keuangan Islam benar-benar mematuhi prinsip-prinsip Islam, beberapa langkah yang bisa diambil adalah:
Pengawasan Syariah: Setiap institusi keuangan Islam harus memiliki Dewan Pengawas Syariah, yang terdiri dari ulama dan ahli yang memahami baik hukum Islam dan praktek bisnis modern. Dewan ini bertugas memastikan bahwa semua produk dan layanan mematuhi hukum syariah.
Transparansi dan Akuntabilitas: Institusi keuangan Islam harus transparan dalam operasinya dan harus bertanggung jawab kepada pemegang saham, nasabah, dan masyarakat umum. Mereka harus secara terbuka dan jujur  menginformasikan bagaimana mereka mematuhi prinsip-prinsip syariah dalam operasi mereka.
-
Pendidikan dan Pelatihan: Penting bagi staf dan manajemen institusi keuangan Islam untuk memahami dan menghargai prinsip-prinsip syariah yang mereka terapkan. Ini bisa dicapai melalui program pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan.
Inovasi yang berkelanjutan: Untuk tetap relevan dan kompetitif, industri keuangan Islam harus terus berinovasi dan mengembangkan produk dan layanan baru yang mematuhi prinsip-prinsip syariah.
Kerjasama dan Dialog antara Regulator dan Industri: Regulator dan industri harus bekerja sama untuk mengembangkan standar dan regulasi yang memastikan kepatuhan syariah dan sekaligus memungkinkan industri tumbuh dan berkembang (Hassan and Aliyu, 2018).Â
3.2 Globalisasi Pendidikan
3.2.1 Definisi
Globalisasi pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses di mana sistem dan praktik pendidikan semakin dipengaruhi oleh budaya dan praktik global. Ini melibatkan penyebaran ide-ide, metode, dan teknologi pendidikan lintas batas nasional, serta peningkatan mobilitas siswa dan guru. Globalisasi pendidikan juga mencakup peningkatan kerjasama dan kompetisi internasional dalam pendidikan, termasuk peringkat universitas global dan standar pendidikan internasional.
Globalisasi pendidikan membawa sejumlah tantangan, beberapa di antaranya adalah:
Standarisasi vs Kontekstualisasi: Ada tekanan untuk standarisasi dalam pendidikan global, seperti kurikulum dan penilaian yang seragam. Namun, ini bisa bertentangan dengan kebutuhan untuk mengadaptasi pendidikan ke konteks lokal dan budaya.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!