Mohon tunggu...
Dinda Aisya Bella
Dinda Aisya Bella Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Buat blog karena tugas ehe. Semangat semuanya!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UM Beri Pelatihan Pembuatan dan Pemanfaatan Biopori sebagai Alternatif Pembuatan Pupuk Kompos di Desa Maindu, Lamongan

5 Juli 2021   23:28 Diperbarui: 6 Juli 2021   00:01 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buat lubang dengan kedalaman kurang lebih 1 meter dengan diameter 10-30 cm dan jarak antar lubang biopori antara 50-100 cm.

  • Setelah itu, masukkan pipa PVC ke dalam lubang tersebut. Lubang pipa bagian atas ditutup dengan tutup pipa berlubang sedangkan di bagian bawah pipa ditutup dengan tutup pipa yang tidak berlubang

  • Kemudian, isi pipa dengan sampah organik seperti daun, rumput, kulit buah-buahan, dan sampah dapur lainnya.

  • Setelah itu tutup lubang menggunakan tutup pipa berongga agar air tetap bisa masuk ke dalam pipa.

  • Usahakan selama seminggu sekali mengisi pipa tersebut dengan sampah organik.

  • Lubang resapan biopori yang sudah terisi penuh dengan sampah dapat kita biarkan selama 2-4 minggu (tergantung kondisi cuaca) agar sampah tersebut nantinya menjadi kompos. 

  • Setelah 2-4 minggu, angkat kompos yang sudah jadi dari lubang biopori, dan lubang siap diisi kembali dengan sampah yang baru. Kompos pun siap digunakan untuk memupuk tanaman yang ada di halaman rumah.

  • 20210627025526-img-5842-jpg-60e332601525103c5964fbb2.jpg
    20210627025526-img-5842-jpg-60e332601525103c5964fbb2.jpg
    Bukan tidak mungkin mahasiswa KKN melakukan pelatihan tanpa manfaat dan kebergunaan, biopori sendiri memiliki multiguna yaitu mempercepat peresapan air hujan sehingga meminimalisir adanya genangan dan banjir serta untuk menambah jumlah cadangan air tanah di daerah itu. Disamping itu, biopori juga memiliki manfaat yang tak kalah substansial yaitu mengurai sampah organik menjadi pupuk kompos dengan bantuan dekomposer yang ada di dalam tanah. Pupuk kompos sendiri berguna untuk penyuburan tanah dan aman bagi lingkungan karena terbuat dari material organik (alami). Pupuk kompos baik untuk tanaman rumahan baik tanaman hias, buah maupun sayur.

    Kegiatan pelatihan diawali dengan pembukaan sekaligus penyampaian materi tentang gambaran umum, penempatan biopori, alat & bahan, langkah-langkah pembuatan sekaligus pemanfaatan biopori lalu dilanjutkan dengan praktik pembuatan biopori. Dalam praktik pembuatan biopori, beberapa undangan juga turut membantu mahasiswa KKN untuk membuat lubang-lubang kecil pada pipa biopori dengan alat bor, mengisi pipa biopori dengan sampah organik yang sudah disiapkan, serta menanam biopori pada lubang yang telah ditentukan. Lubang biopori ini terletak di halaman samping posko KKN UM Desa Maindu. Kegiatan pelatihan dilanjut dengan sesi tanya jawab. Pelatihan ini berlangsung selama kurang lebih satu jam.

    Tak hanya itu, tim KKN UM juga meminta izin kepada kelompok tani untuk mendokumentasikan kegiatan panen padi yang sedang berlangsung di Desa Maindu. Ketua kelompok tani, Pak Imam Arif, menyambut baik dan mengizinkan tim KKN untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan petani di Desa Maindu bahkan ditentukan lokasi khusus agar tim KKN mendapatkan dokumentasi gambar -- video yang berkualitas. Selanjutnya acara pelatihan ditutup dengan penyerahan 2 buah biopori oleh mahasiswa KKN untuk Desa Maindu yang diwakilkan oleh Kaur Pembangunan.

    Referensi

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun