Beberapa waktu lalu, Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto pernah menyampaikan niatnya untuk membangun pangkalan militer dan pangkalan udara di Natuna.Â
Ide calon Presiden RI terpilih ini penting diwujudkan dalam menjaga kedaulatan Indonesia.Â
Adanya peran militer dalam situasi damai seperti sekarang ini, penting untuk memantau berbagai pergerakan di wilayah Laut Natuna Utara.
Sehingga, ketika terjadi ketegangan ataupun gangguan yang sifatnya membahayakan kedaulatan Indonesia, maka militer bisa bergerak cepat mengambil langkah dan tindakan, yang tentu saja sudah dipertimbangkan dengan matang.Â
Menurut Duta Besar RI di Filipina, Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo, bahwa penanganan konflik di LCS ini tidak serta merta bisa dituntaskan dalam waktu singkat.Â
Agus bilang, bahwa penanganan konflik di LCS membutuhkan proses yang cukup panjang.Â
Indonesia harus piawai dalam melakukan negosiasi dan dialog kepada negara-negara yang berkepentingan.Â
Sebab, seperti dengan Filipina, Indonesia memiliki hubungan yang baik.Â
Begitu juga dengan negara klaimen lainnya.
"Sebetulnya peningkatan eskalasi penyelesaian dari ketegangan menjadi konflik itu tidak menguntungkan siapapun. Nikmati saja negosiasi itu, sampai kesepakatan itu tercapai. Diplomasi akan menjadi ujung tombak dari upaya penyelesaian ini melalui national diplomacy power," pesan Agus.Â
Harapannya, konflik yang terjadi di LCS ini bisa tuntas, dan tentunya tidak mengganggu kedaulatan Indonesia.(dina)