Mohon tunggu...
Dina Pertiwi
Dina Pertiwi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi/Penulis Konten

Pecinta buku, sastra, dan kutipan indah.

Selanjutnya

Tutup

Love

Laki-laki Seperti Itu Masih Ada

18 Mei 2022   14:26 Diperbarui: 18 Mei 2022   15:09 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena hari sudah terlampau malam, ditambah lagi esok dini hari harus bangun sahur, saya segera menutup tirai dan menggelar tikar. Saya langsung tidur, dengan rencana akan berberes keesokan hari saja.

Saya tidak bisa tidur. Terbangun sejam sekali sampai pukul 4 barulah saya mulai sahur. Kamar di depan, yang hanya dibatasi oleh tirai, juga mulai berkelontangan. Mungkin rantang aluminium yang dibuka dari pengikatnya.

Saya sahur dalam diam. Pun demikian orang kamar depan. Tidak lama setelah sahur saya usai, adzan subuh berkumandang.

Saya membereskan sisa sahur dan bergegas mengambil wudhu di kamar mandi. Kemudian shalat di kamar. Pasca shalat, saya melanjutkan kegiatan dengan mengaji. Dan ketika itulah suara tua si Kakek terdengar.

"Dek..., Dek..., bangun, Dek. Udah subuh."

Terdengar erangan Nenek pelan. Tapi tidak ada tanggapan berarti. Membuat si Kakek kembali memanggil Nenek.

"Katanya mau pake mukenah baru? Ayo, bangun, Dek. Shalat dulu. Nanti Andi (saya tidak tahu siapa Andi, mungkin anaknya) marah kalau adek tidak shalat."

Kakek terus berusaha membangunkan Nenek dengan sabar. Saya memelankan suara, takut mengganggu mereka berdua. Setelah beberapa kali berusaha membangunkan dan belum ada tanggapan, suara Kakek semakin lembut memanggil.

"Dek..., Dek..., bangun, Sayang. Ayo, sholat subuh."

Saya otomatis terdiam.

Usia keduanya mungkin 60 lebih, bisa jadi malah 70an. Dan saya barusan mendengar kata 'Sayang' keluar dari mulut Kakek? Di satu sisi, saya merasa malu karena telah mendengarkan pembicaraan sepasang suami-istri meskipun tanpa sengaja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun