12. Kertas bookpaper: bernuansa cream terang. Kertas bookpaper yang digunakan pembajak sangatlah berbeda dengan versi original, sebab versi bajakan biasanya sangat cepat kekuningan dan kualitasnya tipis, sehingga pada saat bukunya dipegang pasti sangat enteng.
13. Kertas kuning ringan: kertas jenis ini sama saja dengan bookpaper, hanya bahasanya saja yang diperhalus. Soal kondisi dan kualitas sama saja.
Istilah halus buku bajakan memang kerap diambil dari sisi kertas, seperti 2 poin di atas, yakni yang menyebut jenis kertas buku tetapi dibarengi dengan sisi kondisi, contoh 'Kertas bookpaper, buku disegel'.
Buku bajakan, biasanya didominasi dengan penggunaan 2 jenis kertas, yakni HVS dan Bookpaper. Jika, harganya kebangetan murah, biasanya menggunakan bookpaper dan berkualitas rendah.
Secara umum dan sadar, buku-buku original ketika dipasarkan tidak lagi menyebut jenis kertas, apalagi dengan sebutan 'kertas kuning ringan'. Sebab, buku original resmi sudah tidak diragukan lagi soal jenis dan kualitas kertasnya. Biasanya per-buku original sudah pasti memiliki jenis kertas yang sama dan dengan ukuran yang sama, tidak seperti versi bajakan yang kebanyakan mencetak buku dengan jenis dan ukuran berbeda.
Istilah Penghindaran: Menggunakan Sisi Kondisi
14. Buku murah: kata 'murah' menjadi istilah yang sekilas meyakinkan, biasanya ditulis / disebut kembali pada deskripsi produk, padahal harga asli sudah tertera berbarengan dengan judul.
15. Buku baru: penjelasan kondisi yang digunakan pengedar, tanpa tambahan deskripsi apapun termasuk kata 'original'. Poin ini menjadi istilah penghindaran yang sering mengecoh pelanggan.
16. Buku disegel: alias istilah untuk meyakinkan, bahwa buku yang dijual adalah dengan kondisi disegel. Padahal, bukanlah segel resmi, melainkan terdapat 2 jenis, yakni wrapping dan OPP. Meskipun menggunakan segel wrapping, namun tidaklah setara dengan asli penerbit. Sedangkan OPP (yang digunakan untuk buku), adalah plastik yang biasa digunakan untuk packing baju, dengan perekat merah dan dikencangkan kembali menggunakan solatip.
Ke-3 istilah ini seperti sudah serangkai, alias 3 istilah yang menjadi tameng penghindaran si pengedar. Kerap kali digunakan (disebut / ditulis) secara berbarengan, yakni seperti 'Buku murah, kondisi baru dan disegel', tanpa deskripsi tambahan.
Menyoal harga dan kondisi dalam hal ini, bisa dibandingkan dengan buku original. Di mana produk buku original, tidak lagi repot-repot menyebut soal harga, karena sudah dimasukkan dan tertera pada sistem yang akan muncul dekat dengan judul dan foto. Sedangkan, masalah kondisi, biasanya produk original penerbit tidak juga menyebutnya pada deskripsi, melainkan pada spesifikasi.
Pengedar buku bajakan, biasanya hanya terfokus menggunakan 3 istilah serangkai di atas untuk meyakinkan pelanggan. Sebab, istilah tersebut biasanya yang paling utama ditanyakan oleh pelanggan, seperti 'Apakah kondisinya baru?', 'Apakah bukunya disegel?', dan celah itulah yang kemudian dipakai oleh pengedar.