Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! | Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan dan kesehatan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Geliat Industri Majalah, Berawal dari Konten Khusus hingga Lestari di Toko Buku Bekas

16 Oktober 2024   11:17 Diperbarui: 16 Oktober 2024   18:20 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Majalah di masa 'sebelum' kemerdekaan, yakni majalah 'Adil', majalah 'Soewara Moehammadijah', hingga majalah 'Daulat Ra'jat'. Pada masa ini, khususnya majalah 'Soewara Moehammadijah' masih menggunakan bahasa / aksara jawa, lho. Di mana majalah ini pertama kali terbit pada tahun sekitar 1915 tepatnya di Jogja. Topik-topik yang diangkat pada majalah ini, yakni khusus agama hingga politik.

- Majalah di masa 'kemerdekaan' (1945), yakni terbit majalah dengan tajuk 'Pantja Raja' yang dipimpin langsung oleh Ki Hajar Dewantara dan Markoem Djojohadisoeparto tepatnya di Jakarta. Kemudian, dari ternate lahir juga majalah dengan edisi mingguan, yakni 'Menara Merdeka', dan di waktu yang bersamaan dari Blitar juga lahir majalah 'Djojobojo' dan 'Obor' dengan memakai bahasa Jawa. Hingga majalah-majalah lainnya.

- Majalah di masa 'orde lama', pada masa ini hadir sebuah 'pedoman' resmi yang ditujukan kepada penerbit khususnya di Tanah Air, bahwa baik majalah ataupun surat kabar diwajibkan menjadi pembela, pendukung, sekaligus menjadi 'alat' penyebaran 'Manifesto Politik' untuk program 'pemerintah'. Namun, yang terjadi pada masa-masa ini membuat majalah menjadi tidak berkembang, meski masih ada yang terbit, yakni satu diantaranya 'Star Weekly' yang eksis di masa-masa orde lama.

- Majalah di masa 'orde baru', pada masa ini majalah lanjut berkembang dan selaras dengan ekonomi di Tanah air yang makin membaik. Hingga majalah terus bertumbuh pesat, yang sampai saat ini majalah-majalah itu masih lestari, terlebih di toko buku bekas yang kian melestarikannya, seperti Tempo, Trubus, Gatra, Bobo, Intisari, Forum Keadilan, Kartini, Femina, Gadis, Tiras, Matra, Sportif, Prisma, dan majalah populer lainnya. Majalah-majalah yang terbit di masa-masa ini, hadir dengan beragam topik dan kategori yang berbeda.

Wanita, Fashion, Pertanian, Kesehatan, Politik

Sampai saat ini, khususnya majalah yang terbit sejak masa orde baru sebagian masih terus terbit baik secara fisik/cetak ataupun elektronik.

Kategori majalah yang sampai saat ini masih diminati, yakni dari mulai wanita, fashion, pertanian, kesehatan, hingga politik. Majalah dari kategori tersebut yang paling laris manis terjual, seperti Kartini, Femina, Bazaar, Vogue, Elle, Forbes, Trubus, Tempo, Bobo, Gadis, Dokter Kita, hingga Forum Keadilan.

Umumnya, setiap kategori majalah memang memiliki pangsanya masing-masing yang sesuai dengan minat dari masyarakat. 

Jadi, dari mulai daya tarik hingga besar penjualannya tentu tidak sama rata, seperti orang yang suka sekali dengan fashion dan butuh inspirasi untuk outfit yang akan digunakannya ke acara tertentu, maka ia pun pasti akan memilih majalah fashion yang secara spesifik membahas dan memberikan inspirasi dalam berbusana.

Dilain sisi, derasnya teknologi yang bahkan sudah melekat di kehidupan masyarakat tentu menjadi sebuah tantangan untuk industri 'penerbitan' salah satunya majalah. Munculnya situs majalah digital atau E-Magazine sudah menyebar dan menjamur yang tentunya sangat menarik langganan pembaca.

 Forbes menjadi salah satu majalah yang memiliki versi digital, yakni Forbes Magazine (Forbes Mobile) dan sudah mempunyai sekitar 500 ribu lebih pengguna.

Meski demikian, agaknya sebagian besar penggemar majalah khususnya penggemar lama, masih belum bisa move on dari versi cetak dan tetap menaruh perhatiannya terhadap majalah cetak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun