Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Hidup pada dunia puisi dan literasi | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan dan kesehatan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal "Gamophobia", Ketakutan untuk Menikah dan Berkomitmen

7 Agustus 2024   10:52 Diperbarui: 7 Agustus 2024   11:17 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Freepik/Yanalya (Ilustrasi Gamophobia)

Trauma pelecehan biasanya terjadi ketika masa kanak-kanak bahkan hingga dewasa.

Sering kali ketika masa kanak-kanak mengalami hal tak terduga yang berasal dari lingkungan atau orang terdekat, namun di masa-masa ini yang kerap dirasakan ketika mendapatkan pelecehan adalah ketakutan atau keengganan untuk bercerita / melapor ke orang tua, alhasil memendamnya sendiri hingga dewasa dan menjadi trauma.

3. Pengalaman disakiti

Memiliki pengalaman pada lingkaran hubungan yang kurang sehat, seperti disakiti (ditinggalkan, hubungan yang berjalan seumur jagung) dan dipelakukan buruk (dikerasi atau sempat berhubungan dengan pasangan yang ternyata suka main tangan).

4. Efek tontonan atau melihat hubungan orang lain

Kerap melihat lingkungan sekitar, atau bahkan dari tontonan seperti media sosial mengenai hubungan orang lain yang berjalan buruk, seperti mendapatkan KDRT, ditinggalkan, diselingkuhi, sehingga dirinya merasa cemas dan berpikir 'takut seperti apa yang dilihat'.

Seperti yang sudah disinggung di atas, dalam hal ini lebih dari sekedar 'hati-hati' yang menyebabkan diri pengidap semakin cemas dan panik berlebih.

Gejala Psikis Gamophobia

Pengidap fobia ini memiliki rasa ketakutan dalam jangan waktu yang cukup panjang dan tentunya sangat berdampak pada kehidupan sehari-harinya.

Gejala psikis yang ditunjukkan oleh pengidap gamophobia, diantaranya seperti:

1. Menghindari topik pembicaraan yang berbau 'menikah'

Selalu menghindar ketika sekelilingnya sedang membicarakan mengenai kehidupan pernikahan, hingga enggan menjawab ketika ditanya 'kapan menikah?'.

Alih-alih takut dan cemas, jadi jauh lebih memilih untuk menghindar dan tutup kuping rapat-rapat.

2. Terbayang-bayang hancurnya sebuah hubungan

'Terbayang-bayang' biasanya terjadi karena melihat orang terdekat atau tontonan media sosial yang kerap membagikan tentang hubungan kurang sehat atau sedang tidak baik-baik saja.

Alhasil, jadi selalu terbayang-bayang jikalau hubungan dirinya dengan pasangan akan hancur seperti apa yang dilihat.

3. Melarikan diri dari hubungan yang sedang dijalani (Ghosting)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun