Namun, kritik terhadap pandangan ini muncul dari beberapa kalangan yang menilai bahwa tanpa oposisi yang kuat, sistem demokrasi Indonesia bisa kehilangan mekanisme kontrol terhadap kekuasaan.
---
3. Fungsi Oposisi dalam Konteks Pancasila
Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit dalam sistem politik Indonesia, oposisi tetap memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan kekuasaan. Dalam konteks Pancasila, oposisi dapat berfungsi sebagai:
Penjaga Demokrasi: Mengawasi kebijakan pemerintah agar tetap sesuai dengan nilai-nilai keadilan sosial dan kepentingan rakyat.
Pengontrol Kekuasaan: Mencegah potensi penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah dengan memberikan kritik yang konstruktif.
Penyedia Alternatif Kebijakan: Menawarkan solusi dan program yang lebih baik bagi pembangunan nasional.
Pemberi Ruang bagi Partisipasi Publik: Mendorong diskusi dan partisipasi masyarakat dalam proses politik.
Dalam praktiknya, keberadaan oposisi yang sehat justru sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila keempat yang menekankan musyawarah untuk mencapai mufakat. Tanpa oposisi, mekanisme musyawarah dan kritik terhadap kebijakan pemerintah bisa melemah.
---
4. Tantangan Oposisi di Indonesia