Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Catatan Kritis GmnI Komisariat Universitas Terbuka Bandung: Tantangan dan Peluang Bandung Raya di Tahun 2025

5 Januari 2025   06:59 Diperbarui: 5 Januari 2025   07:11 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia: Prestasi yang Harus Dipertahankan

Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bandung menjadi 74,59 di tahun 2024 adalah sebuah capaian yang patut disyukuri. Angka ini mencerminkan kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa disparitas antara wilayah perkotaan dan pedesaan masih menjadi masalah utama.

Di pedesaan, akses terhadap layanan pendidikan dan kesehatan berkualitas masih terbatas. Banyak anak-anak di daerah terpencil yang harus menempuh perjalanan jauh untuk pergi ke sekolah, sementara fasilitas kesehatan yang memadai sering kali hanya tersedia di kota-kota besar. Oleh karena itu, pemerataan pembangunan menjadi kunci untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat menikmati manfaat pembangunan.

5. Isu Lingkungan: Ancaman yang Harus Diantisipasi

Bandung Raya menghadapi berbagai masalah lingkungan, mulai dari pencemaran udara akibat kendaraan bermotor hingga penurunan kualitas air dan berkurangnya ruang terbuka hijau. Di sisi lain, permasalahan pengelolaan sampah juga menjadi isu yang terus menghantui, dengan volume sampah yang dihasilkan setiap hari mencapai ribuan ton.

Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah daerah perlu mengimplementasikan kebijakan ramah lingkungan yang lebih tegas. Salah satunya adalah melalui pengembangan sistem transportasi publik yang efektif untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan harus terus digalakkan, termasuk melalui kampanye pengurangan sampah plastik dan peningkatan kesadaran akan pentingnya daur ulang.

6. Transportasi dan Kemacetan: Problem Urbanisasi yang Belum Terselesaikan

Kota Bandung dan sekitarnya terus berjuang melawan masalah kemacetan yang semakin parah. Pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi dan kurangnya infrastruktur transportasi publik yang memadai menjadi penyebab utama. Kemacetan ini tidak hanya mengurangi produktivitas masyarakat, tetapi juga berdampak pada kualitas udara dan kesehatan masyarakat.

Proyek transportasi seperti pembangunan jalur kereta api ringan (LRT) diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi beban lalu lintas. Namun, pemerintah harus memastikan bahwa proyek-proyek ini berjalan tepat waktu dan sesuai anggaran. Selain itu, pengembangan jalur sepeda dan pejalan kaki juga perlu diprioritaskan untuk menciptakan kota yang lebih ramah lingkungan.

7. Rekomendasi GmnI untuk Bandung Raya 2025

Sebagai organisasi yang peduli terhadap perjuangan rakyat, GmnI Komisariat Universitas Terbuka Bandung merekomendasikan langkah-langkah berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun