Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Jaga Anak Anda dan Keluarga dari Kaum Pedofil dan LGBT yang Kian Merajalela!

12 Oktober 2024   10:09 Diperbarui: 12 Oktober 2024   10:43 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaum LGBT ini bukan lagi sedang speak up meminta eksistensinya diakui dengan beragam dalih, namun mereka juga melancarkan serangan aktif, baik melalu pola pikir maupun aksi nyata seperti pelembagaan organisasi seperti dalam kasus ini.

Tidak bisa tentunya kita lantas memukul rata bahwa setiap yayasan, lembaga, organisasi pendidikan menjadi sasaran atau sarang mereka. Tapi kewaspadaan perlu sangat ditingkatkan.

Kaum LGBT kerap minta keberadaannya diakui. Maka saya pribadi pun dengan tegas menyatakan, "Saya mengakui mereka sebagai Musuh Nyata yang harus didoakan kehancurannya!"

Terutama dalam kasus dan topik pembahasan ini ya. Tidak bagi mereka yang sadar dan ingin berubah!

Mereka mengatakan "perasaan" yang berkecamuk dalam dirinya, yang seolah adalah "jiwa yang tertukar dan terjebak diraga salah", ini merupakan hal yang harus diakui karena faktanya mereka juga diciptakan Tuhan.

Ya sama dong seperti Anjing, Babi, Tikus, Monyet, dll. Mereka memang diciptakan, tapi dilarang untuk dimakan! Eksistensinya jelas mendatangkan penyakit, namun bukan pula serta merta harus diberangus habis secepatnya!

Dengan dalih seperti itulah mereka bergerak, mencari mangsa, dirusak pikirannya dengan merayu, melecehkan, hingga akhirnya menyetubuhi.

Dalam banyak kasus pula, seperti dari podcast ini, setiap anak yang awalnya hanya korban setelah itu mulai menjadi predator baru. Ada yang dipaksa, ada yang terpaksa, gilanya ada pula yang ketagihan.

Hal seperti ini bukan membuat kita jadi paranoid, namun harus diwaspadai dengan sebuah aksi nyata.

Mendekatlah pada anak-anak Anda serta anak-anak yang ada di lingkungan kalian. Kita harus ikut mengawasi, bukan mencurigai dan menghakimi, karena tindakan mereka biasanya akan muda terdektesi selama Anda peka.

Perhatikan dengan siapa anak-anak dekat dan bermain, buka komunikasi kepada orang itu dan terutama si anak agar jika memang terjadi sesuatu langsung dapat diambil tindakan tegas serta cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun