Tak perlu lagi dibahas, akan jadi apa jika kaum LGBT bertambah banyak, jika contoh-contoh kecil yang terjadi seperti di atas sangat sulit untuk diterima akal.
Menurut ahli neurologi dr. Ryu Hasan, lesbian, gay, dan biseksual bukanlah penyakit dan gangguan, kecuali jika orang tersebut merasa tidak nyaman.Â
Silahkan saja dianggap demikian, namun faktanya kaum mereka juga terus bergerak mempengaruhi agar perilaku mereka menjadi hal biasa dan bukan aib di tengah masyarakat.
Dalam cerita Desvi, tampak terlihat jelas adanya pola sepeti itu, bagaimana mereka dibentuk pola pikir dan pola tindakannya.
Sekaranglah saatnya kita jaga anak dan keluarga dari pengaruh kaum LGBT yang merusak, naudzubillahi min dzalik...***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H