Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Sunflower (4), Asalnya para Pendebat

2 Oktober 2024   13:51 Diperbarui: 3 Oktober 2024   11:30 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jidat lo sama kayak pantat bohay gue, anget." Susan seperti puas meledek.

"Tapi kan beda bau," Matahari masih saja membalas dengan cerdas dan tangkas.

"Au ah, gelap."

"Katanya RA Kartini, Habis gelap terbitlah terang," jawab Matahari lagi.

Dengan bercanda, Susan mencopot sendal rumahnya,"Lu ngoceh lagi terbang nih,"

Matahari kabur ke dalam kamarnya, Susan tertawa. Tapi tak lama kemudian Matahari menyembulkan wajahnya di dinding kamar dengan wajah kocak.

"Hebat bisa terbang, punya sayap ya,"

Swiiinggg...wuuuuss....plak! Sendal mendarat indah di jidat Matahari.

Begitulah adik kakak ini, keharmonisan bagi mereka adalah dengan tak putus-putusnya bercanda setiap hari. Dan jika sudah bercanda, seperti tak ada batas, kadang membuat orang yang melihatnya sedikit was-was.

Sejak lulus SMA Matahari memang lebih nyaman tinggal bersama Susan yang sebenarnya tinggal tidak begitu jauh dengan perumahan tempat orang tuanya tinggal.

Matahari malas jika tinggal di rumah, Papanya selalu cerewet supaya dia meneruskan usaha bengkel motornya. Alasannya simpel, Matahari adalah anak lelaki semata wayang. Namanya anak laki pasti suka dan mengerti otomotif. Sungguh fitnah yang keji!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun