Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nasib Si Janda Cantik

20 September 2024   17:53 Diperbarui: 20 September 2024   20:17 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Christian Diokno: https://www.pexels.com/photo/woman-holding-lights-on-seashore-at-sunset-5643949/ 

"Zey. Nggak semua hal di dunia ini bakal kamu sukai. Dan nggak semua yang kamu sukai itu bakal menyenangkan dirimu," ucap Zia sok menasihati anaknya.

"Hah? Gimana, gimana? Aku nggak ngerti, Ma," Zey bingung dan berusaha mencerna omongan Zia.

"Gini, di dunia ini pasti ada hal yang kamu nggak suka dan sesuatu yang kamu suka. Tapi, semuanya itu bisa terjadi bolak-balik dan malah bikin kita bingung. Nah, supaya nggak bingung, ya kita harus sabar, bersyukur, ikhlas dan tetap berbuat baik." Zia berkata sambil mengelus rambut Zey yang panjang dan hitam.

"Berbuat baik sama orang yang benci kita?" tanya Zey heran, "Emangnya bisa, Ma? Aku sih kayaknya nggak bisa,"

"Ya kita harus coba, Zey,"

"Kalo nggak bisa?" cecar Zey.

"Ketika kamu bicara nggak bisa, kamu akan benar-benar nggak bisa nantinya. Jadi, kamu harus yakin kalau kamu itu bisa," Zia kembali menasihati Zey.

Zia sebagai single mom, harus bisa pula menjadi ayah bagi Zey. Ia harus kuat dan tak boleh lemah. Sesakit apapun, sepedih apapun kehidupan yang ia rasakan, Zey tak perlu tahu.

Mungkin ini hal klise yang juga sudah banyak di derita oleh para perempuan terutama di negeri ini. Perempuan harus tangguh dan kuat dalam menghadapi kesendirian karena ditinggal suami, juga harus kuat dengan aneka badai yang menerpa dirinya kapanpun itu.

Jadi jangan heran juga jika belakangan ini banyak yang menyebut perempuan terutama "emak-emak" sebagai ras terkuat di dunia.

Sebuah julukan satire yang ditujukan untuk meledek kedigdayaan perempuan, setidaknya itulah yang dirasakan oleh Zia. Entah oleh yang lain, bukankan beda pikiran itu adalah hal biasa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun