Memang jika kita mengikuti selama kampanye Pilpres kemarin, sempat ada serombongan orang dari Kampung Bayam Jakarta Utara, yang datang serta bicara di atas panggung bersama Anies.
Mereka memang tampak kecewa dengan kondisi yang menimpanya, terlihat pula raut wajah sedih mereka, bahkan dengan tetesan air mata berharap Anies menjadi Presiden.
Anies pun menyampaikan di dalam video tersebut bahwa dirinya merasa berat karena dengan tidak berpartisipasinya ia di dalam kontestasi, menurut anggapannya, nasib mereka akan menjadi tidak fokus penanganannya.
"Warga Jakarta rakyat miskin kota, saya minta maaf karena tidak bisa membantu melalui jalan pemegang kewenangan pembuat kebijakan. Tapi bukan berarti perjuangan dan ikhtiar kita berhenti," sesalnya.
Anies kemudian seolah memberikan harapan bahwa ia akan berjuang lewat cara lain agar apa yang diharapkan mereka itu dapat terwujud kelak.
Dalam lanjutan di rekaman tersebut, Anies mengkritisi keadaan demokrasi yang ada di Indonesia dengan mengistilahkan kondisinya ringkih dan belum sesuai harapan.
Kemudian ia mengharapkan agar hasil dari berdemokrasi itu dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat serta ia juga mendorong agar kegiatan berdemokrasi lewat kegiatan sosial juga terus dilakukan.
Ia juga menanggapi dari banyaknya saran yang datang kepadanya agar ia aktif mengajar di kampus-kampus luar negeri atau di lembaga-lembaga internasional.
"Insyaallah tidak. Saya mencintai Indonesia secara tanpa syarat. Di sini saya dilahirkan, di sini saya dibesarkan, di sini saya akan berjuang. Kecintaan pada Indonesia membuat saya tidak akan bisa meninggalkan tanah ini," tegasnya.
Ia pun menyatakan akan tetap berkarya dan berjuang untuk negeri ini, demi Indonesia yang berkeadilan dan sejahtera.Â
Hingga akhirnya Anies menanggapi permintaan serta usulan dari banyak orang agar dirinya bergabung dengan partai politik atau bahkan membuat partai politik sendiri.