Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Gagal Nyagub, Anies Baswedan Bikin Partai Baru?

31 Agustus 2024   06:20 Diperbarui: 31 Agustus 2024   06:33 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Youtube Anies Baswedan

Setelah tuntasnya pendaftaran Pilkada, terutama di Jakarta, Anies Baswedan akhirnya memberikan pernyataan resmi mengenai absennya ia di dalam kontestasi tersebut.

Pernyataan Anies Baswedan itu disampaikan lewat unggahan video di kanal Youtube dan instagram miliknya pada Jumat, (30/08/2024), Sore WIB di Pendopo Anies Baswedan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Dengan mengenakan setelan kemeja berwarna biru gelap, Anies tampak sangat tenang di dalam menyampaikan pernyataan resmi tersebut.

Ketenangannya memang sudah dapat diduga meski banyak pula yang beranggapan atau jika di dalam situasi demikian, seharusnya orang tidak bisa terlihat setenang itu.

Namun, itulah Anies Baswedan, yang oleh para pendukung dan idolanya kerap disebut Abah. Sebuah julukan yang disandangnya karena mengikuti panggilan anak-anaknya kepada dia.

Dalam video berdurasi 14:44 menit tersebut, pada awalnya Anies menegaskan bahwa ia tidak mengikuti kontestasi Pilkada Jakarta serta menggambarkan situasi secara umum yang berkaitan dengan hal tersebut.

"Sejujurnya selalu ada rasa lega setiap kali melewati persimpangan jalan. Ketika amanat itu diberikan, artinya Allah SWT meyakini bahwa ini yang terbaik. Dan ketika amanat itu tidak diberikan, saya yakin Allah SWT sedang melindungi," ungkapnya bersyukur.

Anies sangat meyakini bahwa masyarakat tidak apatis terhadap kondisi yang ada, justru dari keadaan yang tercipta itu ia meyakini bahwa harapan akan adanya perbaikan di negeri ini terus menyala.

Anies juga mengungkapkan jika di dalam dirinya terbesit sebuah penyesalan dan mengakui sejujurnya dengan penuh rasa sesal.

"Yang saya sesali adalah aspirasi warga kampung-kampung miskin kota yang berdatangan berombongan ke rumah ini, di tempat ini, setelah selesai Pilpres kemarin," tuturnya menjelaskan apa yang disesalinya.

Menurutnya, mereka meminta agar dirinya dapat mengembalikan kondisi di masa kepemimpinannya selama menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Memang jika kita mengikuti selama kampanye Pilpres kemarin, sempat ada serombongan orang dari Kampung Bayam Jakarta Utara, yang datang serta bicara di atas panggung bersama Anies.

Mereka memang tampak kecewa dengan kondisi yang menimpanya, terlihat pula raut wajah sedih mereka, bahkan dengan tetesan air mata berharap Anies menjadi Presiden.

Anies pun menyampaikan di dalam video tersebut bahwa dirinya merasa berat karena dengan tidak berpartisipasinya ia di dalam kontestasi, menurut anggapannya, nasib mereka akan menjadi tidak fokus penanganannya.

"Warga Jakarta rakyat miskin kota, saya minta maaf karena tidak bisa membantu melalui jalan pemegang kewenangan pembuat kebijakan. Tapi bukan berarti perjuangan dan ikhtiar kita berhenti," sesalnya.

Anies kemudian seolah memberikan harapan bahwa ia akan berjuang lewat cara lain agar apa yang diharapkan mereka itu dapat terwujud kelak.

Dalam lanjutan di rekaman tersebut, Anies mengkritisi keadaan demokrasi yang ada di Indonesia dengan mengistilahkan kondisinya ringkih dan belum sesuai harapan.

Kemudian ia mengharapkan agar hasil dari berdemokrasi itu dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat serta ia juga mendorong agar kegiatan berdemokrasi lewat kegiatan sosial juga terus dilakukan.

Ia juga menanggapi dari banyaknya saran yang datang kepadanya agar ia aktif mengajar di kampus-kampus luar negeri atau di lembaga-lembaga internasional.

"Insyaallah tidak. Saya mencintai Indonesia secara tanpa syarat. Di sini saya dilahirkan, di sini saya dibesarkan, di sini saya akan berjuang. Kecintaan pada Indonesia membuat saya tidak akan bisa meninggalkan tanah ini," tegasnya.

Ia pun menyatakan akan tetap berkarya dan berjuang untuk negeri ini, demi Indonesia yang berkeadilan dan sejahtera. 

Hingga akhirnya Anies menanggapi permintaan serta usulan dari banyak orang agar dirinya bergabung dengan partai politik atau bahkan membuat partai politik sendiri.

"Kalau masuk partai, partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan? Jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam. Agak beresiko juga bagi yang mengusulkan," jawabnya atas beragam usulan tadi.

Kemudian Anies menyatakan bahwa bukan tidak mungkin dirinya mendirikan ormas atau bahkan partai politik untuk mewadahi gerakan perubahan yang semakin membesar dimana-mana.

"Hanya ada satu negeri yang menjadi negeriku. Ia tumbuh dengan perbuatan dan perbuatan itu adalah perbuatanku," pungkasnya

Anies baswedan menutup pernyataan resmi tersebut dengan mengutip ucapan Rene de Clercq yang pernah disampaikan oleh Bung Hatta pada saat membacakan pledoinya di tahun 1928 di Den Haag, Belanda.

Apakah dengan ini Anies Baswedan akan mengadakan perlawanan lewat mendirikan partai politik? Jika mengutip pembicaraannya rasanya tidak, semua dilakukannya adalah dengan dalih kecintaannya terhadap Indonesia.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun