2. Pasukan Belanda tampak kewalahan untuk menghadapi serangan balik yang dilakukan TNI. 3. Propaganda Belanda yang mengatakan bahwa pemerintahan Indonesia sudah tidak ada lagi buktinya. Karena TNI dapat melancarkan serangan balik dan Indonesia kembali berada di bawah genggaman pemerintah. (Dedi, 2022)
Penyerahan Kedaulatan Indonesia oleh Belanda
Dikutip dari buku Pernyataan Roem-Van Roijen (1995) karya Ide Anak Agung Gede Agung, Indonesia berharap perundingan yang akan dilanjutkan dengan KMB dapat menghasilkan kemenangan yang telah lama dicita-citakan.
KMB pun dimulai pada 23 Agustus 1949 di Gedung Ridderzal, Den Haag. Pada 1 November 1949 dihasilkan kesepakatan yang berisi 3 poin, yaitu:
- Piagam penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Indonesia
- Peraturan dasar Uni Indonesia-Belanda
- Lampiran status Uni Indonesia-Belanda
Tanggal 21 Desember 1949, Presiden Sukarno membentuk dua delegasi untuk menerima penyerahan kedaulatan dan satu delegasi menerima penggabungan RI ke Republik Indonesia Serikat (RIS).
Mohammad Hatta ditunjuk sebagai delegasi untuk menerima penyerahan kedaulatan di Belanda, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai delegasi menerima penyerahan kedaulatan di Jakarta, dan Dr. Abu Hanifah sebagai delegasi menerima penggabungan RI ke RIS.
Akhirnya kedaulatan Indonesia diakui oleh Belanda pada 27 Desember 1949 di Istana, Dam, Amsterdam. Dalam penyerahan kedaulatan ini dilakukan penandatangan 3 dokumen yang telah disepakati pada 1 November 1949.
Dengan penandatanganan tersebut, maka secara resmi Indonesia telah diakui oleh Belanda sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh serta menjadi bagian dari tatanan dunia internasional. (Parinduri, Tirto.id, 2021)
Daftar Pustaka
Adryamarthanino, V. (2021, 5 4). Kompas.com. Diambil kembali dari Kompas.com: https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/04/172940179/revolusi-indonesia-latar-belakang-diplomasi-konflik-dan-dampak?page=all
Dedi. (2022, 2 10). Viva.co. Diambil kembali dari viva.co.id: https://www.viva.co.id/edukasi/1448175-agresi-militer-belanda-ii