Kembali kepada mengelola diri agar aktivitas jalan, ibadah maksimal. Mengapa harus dikelola, agar tujuan kita tercapai. Tujuan kita apa, yaitu untuk kembali kepada Allah.
Ketika kita sudah mengetahui tujuan kita, maka kita bisa menentukan apa yang perlu kita siapkan sebelum menemui Allah, dan ketika masa kita sudah habis, bensin kita sudah habis, kita sudah siap menuju ke bandara-Nya Allah subhanahu wa ta'ala.
Kita sudah mengetahui tujuan kita, yaitu untuk kepada Allah. Lalu apa yang perlu kita lakukan untuk menuju kesana ?, tentunya melakukan apa yang Allah perintahkan.
Bagaimana kita bisa sampai ke bandara B apabila kita tidak mengikuti arahan dari bandara A ?. Begitu juga kita, apabila kita ingin sampai ke “bandara” milik Allah, maka kita harus mengikuti semua perintah Allah.
Menjalankan apa yang Allah perintahkan inilah yang disebut kita beribadah kepada Allah. Ya, cara kita untuk bisa sampai kepada Allah adalah dengan beribadah kepadanya. Lalu bagaimana kita bisa selalu beribadah dengan maksimal apabila kita banyak mengalami rintangan yang mungkin dapat membuat ibadah kita kendor.
Kita gunakan perumpamaan pesawat lagi, tentunya dari bandara A akan diberi tau apa saja yang perlu dilakukan untuk sampai ke bandara B, dari sana, pesawat dapat merencakan apa saja yang perlu dilakukan selama terbang, harus terbang berapa kaki, dengan kecapatan berapa mph, dengan arah seperti apa, dan lain2, apabila mengalami turbulensi apa yang perlu dilakukan, dan lain sebagainya.
Pesawat itu perlu merencanakan itu semua sehingga dia tidak kaget dengan apa yang dihadapai, dia merencakan dan dibekali dengan pengetahuan untuk melakukan perintah dari bandara A agar bisa sampai di bandara B dengan selamat.
Maka bagaimana agar kita bisa kembali kepada Allah dengan baik, yang harus kita lakukan adalah merencanakannya. Apa yang direncanakan, yaitu cara beribadah kita, cara kita menghadapi setiap persoalan dalam hidup kita. Apabila kita bertemu suatu persoalan A, maka yang harus dilakukan adalah seperti ini. Mengapa perlu direncanakan ?
Agar ketika kita berhadapan dengan persoalan tersebut kita sudah tau apa yang harus dilakukan, sehingga kita bisa melalui persoalan tersebut dan ibadah kita tidak terganggu.
Bayangkan, jika pesawat tidak mengetahui apa yang yang harus dilakukan, dia memang bisa terbang, dia juga tau tujuan, tapi cara terbang yang salah ini juga dapat mengakibatkan pesawat tidak sampai tujuan atau sampai dengan kondisi yang tidak baik.
Begitupun juga manusia, untuk menuju kepada Allah, dia juga harus tau apa saja yang harus dilakukan. Dia memang bisa beribadah, lalu bagaimana jika bertemu suatu persoalan ? Dia bisa kaget, Dia malah menyalahkan Tuhannya, bisa marah2, dan lain2, karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Berbeda dengan orang2 yang sudah tau apa yang harus dilakukan, dia insyaallah bisa mengatasi persoalannya dan ibadahnya tidak terganggu.