Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Musnahnya Ketulusan Lelaki

24 Juli 2019   14:53 Diperbarui: 24 Juli 2019   15:14 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mymorningmeditations.com


" Ngapain, peluk kamu siap itu kita ciuman dan selanjutnya ...."
Aku udah tahu akal bulus mu, Anji, aku tahu gerak gerik cowok yang bersikap sayang perhatian ujung-ujuang Ada niat Dibalik itu semua
Anji terperangah dengan sikap aku yang langsung berubah 360 derjat


" kamu tahu kan kalau rumah ini kosong dan semua Hal bisa terjadi disini, aku ini masih punya mimpi dan harapan Nji, jangan sampai karena kamu mimpiku bisa hancur, kamu tahu aku sudah bangkit dari keterpurukan, aku berupaya tegar ketika kalian berdua pacaran kamu Dan Wenda, kalian ngak pernah ngerti perasaan aku, sekarang kamu mau nyakitin Wenda dengan objeknya aku"


Anji mendekatiku dengan wajah merah dan malu berupaya menenangkan aku, dia minta maaf dan langsung duduk disampingku...
Tidak sengaja air Mata ku menetes dengan perasaan campur aduk


"Jangan samakan aku dengan cewek lain, aku bukan Wenda yang bisa kamu apa-apain"
Kesedihanku pun menjadi kesempatan bagi Anji untuk memelukku
Langsung aku sadar kalau kami sudah berdampingan.


" Ya udah aku mau pulang" kesallku dan berdiri disamping motor


" Anji pun mengikuti ku dan langsung dia kunci rumah tersebut" dia menatap dengan malu


Diatas motor kami berdua hanya diam menjadi batu.

Aku tidak sangka kalau Anji tidak  berbeda dengan Lelaki biadab lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun