Cuma mengganti celana pendek. Rande, cepatlah matahari sudah dipuncak kepala teriak abah yang di belakang rumah
Rande dan Roga, Rogi sudah siap dengan segala persiapan dan menggunakan sepatu kerja beserta kain untuk penutup kepala yang sudah dipasang dikepalanya masing-masing.
Mereka pun melakukan perjalanan membelah hutan Bukik Lambak jauh dari pemukiman. Setelah dua jam perjalanan hah," Ini ladangnya si Buyuang"
"luas ladangnyo Lai" terapana Roga yang menatap hutan yang penuh semak belukar.
Abah mengisap rokoknya sambil berpikir tentang ladang yang penuh dengan semak belukar.Â
"kalian hati-hati dengan duri semak"
Rande pun menganggukan kepala, sedangkan Roga Rogi mencoba keliling dan mulai memotong semak dengan pisau besar andalannya,
"Rande, jangan kelamaan duduak" sorak Roga dalam semak
Rande dan abah melangkah kedalam semak dan mulai memotong pohon, ranting, semak yang menjalar dan mengangkat pohon-pohon yang mati ke beberapa titik. Terdapat belasan titik untuk mengumpulkan semua semak.Â
Terik matahari yang menembus ke kulit kepala dan punggung, menghentikan beberapa saat untuk berisitirahat di bawah pohon rindang. Kemudian Rande dan abah meminum air dan memakan gorengan dan rebusan ubi jalar untuk dimakan.Â
Makan begitu nikmat setelah bekerja keras beberapa jam di dalam hutan. Semua makanan dan minuman yang dibawa ludes dimakan.Â
"Rande, bawo kamari air minum disampiang tuh, den lah tercekiak "ucap Roga yang terbata-bata saat meminta minuman.Â