Kami  binggung soalnya Aling, tidak pernah masuk kelas. Kami memilih untuk pulang tanpa mendapatkan kejelasan. Akhirnya aku dan Cici kembali ke rumah masing-masing. Sesampainya di rumah. Aku selalu mencoba menghubungi Aling, tetap saja nomor yang dihubungi sibuk. Apakah ini salah jaringan atau hpnya Aling mati. Perasaanku mulai tidak enak dengan sikap Aling yang berubah. Besoknya aku tidak sabar untuk kesekolah supaya bisa bertemu dengan Aling.
****
Akhirnya Sabtu ini Aling kulihat berlarian  menuju kelasnya. Setelah istirahat Aku langsung menemuinya.
"Aling. Kamu kemana aja dihubungi ngak diangkat, 3 hari kemaren kamu ngak masuk kelas, kamu sibuk apa sih" introgasi ku pada Aling
Dengan cuek Aling menjawab "Yong, aku itu cowok"
Kesal dengan jawabannya aku langsung marah "ngak ada orang yang bilang kamu itu cewek Aling, kasih kejelasan dong, katanya teman tapi ngak transparan sama aku"
"Ayong, cowok itu bebas ngak suka terikat dengan siapapun" jawab Aling
Aku terkejut dengan jawaban Aling yang mengecewakan. Tidak banyak bicara aku pun keluar kelas dan lari menuju ke kelas dengan mata yang berbinar-binar.
Cici pun menatapku dengan penasaranÂ
"Yong, kok matamu merah, kamu nangis ya" Cici berupaya membersihkan kacamatanya yang dianggapnya kabur
Kuusap wajahku dengan kedua telapak tangan kemudian terpakur diatas meja dan terdiam beberapa saat. Cici pun duduk disamping dengan mengusap punggungku.Â