"coba kamu ceritakan ke aku masalahnya Yong, mana tahu aku bisa membantumu" dan memberikan tisu padaku.
Tidak tahan, akhirnya kuangkat kepalaku dan menjelaskan semuanya pada Cici, sontak Cici kaget dan geleng kepala dengan sikap Aling yang berubah.Â
Kemudian kami berdua mencari penyebab dari masalah ini. Cici pun berpikir keras. Akhirnya aku dan Cici sadar kalau 3 hari kemaren  Anggi juga tidak masuk kelas.Â
"atau mungkin Aling sama Anggi" dengan menatap kursi Anggi.
Ternyata prasangka tadi diperkuat,  ketika pulang sekolah aku melihat Anggi pulang nebeng  Aling dengan dua wajah sejoli yang kasmaran.
***
Aku dan Cici tidak sabar menunggu hari senin. Waktu pun berputar 24 jam, dan akhirnya senin yang ditunggu pun datang. Aku dan Cici berupaya untuk berangkat pagi ke sekolah.Â
Sesampai disekolah, jumlah siswa bisa dihitung jari. Dinginnya pagi telah dibakar oleh rasa penasaranku terhadap hubungan Aling dan Anggi. Kamipun  langsung masuk kekelas untuk menemui Anggi.
Ketika kubuka pintu kelas, spontan langkah aku dan Cici mundur kebelakang. Sesuatu diluar dugaanku terjadi.Â
Mataku terbelalak menatap Cici , kemudian kami terhipnotis membisu dan kaku berdiri di tonggak gedung kelas. Cici pun mencoba menyadarkan dirinya dengan memeriksa suhu panas badanya sendiri "Yong, apa ini mimpi Yong", ucap Cici dengan gemetar.
Aku masih terdiam kaku. "Yong, sepertinya ini tidak bisa dibiarkan", emosi Cici
Dengan perlahan aku berbicara" Ci, sekarang bukan waktu yang tepat untuk membicarakannya pada Anggi", dan kuhirup udara pagi yang menyedihkan ini'