Sangat mengasyikkan melihat berbagai jenis keris dengan bentuk dan pola logam yang beranekaragam.Â
Karena tidak ada satupun dari kami yang paham benar tentang aneka jeniskeris, sebagian dari kami sibuk menebak-nebak asal dan fungsi  keris yangmenarik perhatian kami.Â
Perdebatan Tahun Pendirian Al-Atiqiyah
Selain keris, hal lain yang menarik perhatian kami adalah dua batu besar,yang menurut Raden Dadang Supadma adalah bekas lantai mesjid.Â
Renovasi total Mesjid Al-Atiqiyah tidak lagi menyisakan jejak bentuk aslimesjid ini. Juga, tidak ada dokumentasi catatan dan gambar tentang seperti apabentuk mesjid ini di masa lalu.
Tahun pendirian mesjid pun menjadi perdebatan. Sebagian sumber mengatakanmesjid berdiri pada tahun 1550.
 Hal ini bertentangan dengan keyakinan Raden Dadang Supadma dan wargaKaradenan Kaum.
 "Menurut tetua kami, di salah satu pilar mesjid ini dulu tertulishuruf 1667 dalam huruf Arab. Cerita ini diwariskan turun temurun hingga sayadan generasi selanjutnya" kata Raden Dadang Supadma.
Ia melanjutkan.
"Kalau dihubungkan dengan silsilah, tahun 1550 masih jaman Pajajaran.Padahal Raden Syafe'i adalah cucunya Pangeran Sangiang dari Kerajaan Pajajaran.Jadi secara hitungan tahun gak masuk".Â
Kendati masih banyak hal yang bisa diperdebatkan dalam penuturan tentangKaradenan Kaum yang kami simak hari itu, tetap saja kunjungan singkat di hariMinggu di bulan Agustus ini sangatlah menarik.Â