Mohon tunggu...
Sandiego Himawan
Sandiego Himawan Mohon Tunggu... -

ein Student in Medizintechnik und biomedizinischer Wissentschaftler

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Barzakh Diriku

12 Oktober 2013   01:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:39 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan Violin yang bernada sendu mulai bergurau gila

Kata mereka yang tersampaikan oleh kata dalam kalimat yang bercerita

Dengarlah serakku yang mencumbu dengan Ribuan Derita mu

Kalbuku tak sadarkan pikirku yang terbubung berat oleh jerat

Sudahkah Linguistikmu itu menyadarkan sentral kalbumu ?

Aku lelah melihat ketamakanmu dalam tertawa penuh bualan itu

Sebilah yang merobek paruku telah kau laksanakan dengan baik

Tak hanya membunuh nafasku namun Kau binasakan Kemenakannya

Sungguh Barzakh diriku tak mampu mengisolasi arogansinya lebih dari Kau

Daripadanya aku berpikir dalam bilik-bilik sedih dan derita yang Kau Ciptakan

Cukup Nyaman untuk membunuhku perlahan dengan berbagai scalpel mu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun