Mohon tunggu...
Sandiego Himawan
Sandiego Himawan Mohon Tunggu... -

ein Student in Medizintechnik und biomedizinischer Wissentschaftler

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

300 Halaman/Detik

5 April 2014   12:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:03 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ada apa sih, Sayang ?”

“Bilangin sama Edgar tuh biar ga gangguin adiknya lagi, sama mamanya ga mau denger.”

“Tapi Pa , aku ga ngerusakin mainannya diaaa, aku cuman penasaran aja.”, timpal Edgar.

“Gar... denger kata mama kamu”, ucap ayahnya dengan tenang dan simple.

“Tapi Paa...”

“Ga ada tapi-tapian, sini sama Papa, Emily juga.. Papa mau cerita sesuatu sama kalian.”

“Cerita ?! Yeaaaayyyyyy, Emily pengen denger cerita Papaaa”, Emily terlihat ceria seketika.

“Duh, bakal lama deh... Cerita apa sih Pa ?”, Edgar sepertinya sudah cukup bosan mendengar cerita dari ayahnya, karena sejak kecil ia selalu mendapat cerita pengantar tidur yang menurut dia cukup tidak masuk akal dan aneh.

Sang Ayah menggendong mereka sampai ke tempat tidur yang ada di lantai dua rumah itu. Tempat tidur Edgar dan Emily berada dalam satu ruangan dan masing-masing tempat tidurnya terletak dekat satu sama lain. Malam itu cukup dingin walaupun sudah memakai penghangat di dalam ruangan mereka. Dekat dengan saklar kamar tersebut terdapat termometer ruangan yang menunjukkan skala suhu 10 derajat celcius. Mereka berdua diselimuti oleh ayahnya dengan selimut tebal dari wol. Lampu di kamar mereka sengaja di redupkan oleh ayahnya. Tiba-tiba, sang ibu masuk ke kamar mereka membawa sebuah buku yang diminta oleh suaminya sebelum ke kamar atas.

“Pa, mau cerita apa sih ? Ko tumben kaya gini ?”, tanya Edgar yang penasaran.

“Ih diem deh, papa belom mulai juga udah berisik aja”, timpal Emily.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun