Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Perlunya Undang Undang Perlindungan Guru (Pendidik)

10 November 2024   12:19 Diperbarui: 10 November 2024   13:04 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo PGRI sumber gambar dokumen pribadi 

B. Kasus Kurniasih Alawiyah di Sekayu.

Pada November 2016, di Sekayu, AF seorang pelajar di SMP Islam Terpadu Al-Karim Noer nekat menikam  sang  pendidik yakni  Kurniasih  Alawiyah menggunakan pisau  sebanyak  13  kali tusukan. Kejadian  tersebut  bermula  saat  AF  yang  telah  satu  minggu tidak  masuk  sekolah  tanpa  izin,  tiba-tiba  datang  dan  masuk  ke  dalam  kelas.  Melihat kedatangan  AF,  sang  guru mencoba  menegur  dan  melarangnya  untuk  masuk  kelas lantaran    dikhawatirkan    menganggu    teman-teman lainnya   yang  saat  itu  sedang belajar .

 Merasa  tidak  senang,  AF  langsung  mengambil  tas  dan pulang  dari  sekolah.  AF  rupanya tidak langsung  pulang ke rumah, tetapi balik lagi ke sekolah dan menuju  ke  ruang  guru.  Tanpa banyak basa-basi, AF langsung menghujamkan pisau ke tubuh sang pendidik yang saat itu hendak  membuka  pintu  ruang  laboratorium. Mendapati  serangan  membabi  buta, sang pendidik tidak dapat mengelak atau menghindar dari hujanan pisau yang dihujamkan oleh  AF  di  sekujur  tubuh seperti  dada,  tangan  kiri dan  kanan,  serta  punggung.

Pihak  sekolah mendapati  kejadian  tesebut, langsung melarikan pendidik ke  RSUD  Sekayu untuk  mendapatkan pertolongan  yang  lebih  intensif,  lantaran 13 tusukan mengakibatkan korban  bersimbah darah.

C. Kasus Dasrul di Makassar.

Pada Agustus2016, di Makassar,  Dasrul seorang guru di SMKN 2 Makassar dikeroyok  oleh  murid  sendiri berinisial MA.  Kronologinya,  awalnya MA diminta untuk  tertib  dan  duduk  di  belakang  kelas,  karena saat  itu  tidak  membawa  alat perlengkapan  pelajaran sama  sekali.  Tapi  MA  malah pergi  mengganggu  ke  teman-teman lain. Akhirnya Dasrul menegur dan menyuruhnya keluar kelas. Sembari keluar kelas MA menendang  pintu  dan mengeluarkan  kata-kata  kotor  kepadagurunya.Dia keluar kelas dan menelpon ayahnya, dengan memfitnah dan mengaku kepada ayahnya sempat  dihajar  oleh  gurunya. Dasrul  dihajar  Adnan, ayah  dari  MA,  sampai  babak belur.Adnan  kalap  begitu  mendengar  keluhan  MA  telah ditampar  karena  tidak mengerjakan  tugas  sekolah.  Di ketahui bahwa Adnan orang tua peserta MA merupakan mantan peserta didik nya Dasrul di SMKN 2 Makasar.

D. Kasus Ahmad Budi Cahyono di Sampang Madura.

 Awal  Februari  2018  Achmad  Budi  Cahyanto  seorang  pendidik SMAN  1  Torjun,  Sampang,  Madura  yang meninggal dunia karena dipukul oleh siswanya berinisial HZF. HZF memukul Ahmad Budi Cahyono hingga meninggal dunia hanya karena ditegur tidak membawa alat pelajaran melukis .

E. Kasus Zaharman di Rejang Lebong Bengkulu.

Tahun 2023 di SMAN 7 Rejang Lebong Bengkulu pendidik olah raga Zaharman matanya mengalami buta permanen setelah di katapel oleh orang tua peserta didik. Orang tua peserta didik mendatangi ruang guru lalu mengarahkan katapel nya kepada Zaharman dengan alasan, tidak terima anak nya ditegur saat merokok di kantin sekolah. Tragisnya Zaharman dikemudian hari dilaporkan kepada polisi karena dianggap melakukan kekerasan saat menegur dengan melakukan tendangan.

F. Kasus Supriyani Guru Honorer di Konawe Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun