Kongres XVlll di Lembang, Bandung , memutuskan PGRI kembali ke jati dirinya seperti saat PGRI di lahirkan, yaitu PGRI sebagai organisasi perjuangan, profesi dan ketenaga kerjaan. Keputusan ini sangat tepat dan sesuai dengan semangat Reformasi, sehingga masyarakat, termasuk anggota PGRI, bebas mengeluarkan pendapat dan pandangan masing-masing.
Dengan kembalinya PGRI kepada jati diri semula, maka PGRI bebas juga menentukan pilihan politiknya, bukan hanya bernaung di bawah Golkar , tetapi bebas memilih Partai Politik yang saat itu tumbuh bak jamur di musim hujan, dimana jumlah partai politik mencapai 40 buah.
Saking semangat nya menyambut era Reformasi dan kebebasan, ada sebagian pengurus PGRI yang mendirikan partai politik. Partai politik tersebut diberi nama Partai Mencerdaskan Kehidupan Bangsa (PMKB) dan mendaftar sebagai partai peserta Pemilu.
Pada masa itu PGRI mengambil sikap bebas memilih politik, ikut partisipasi boleh, menjadi pengurus  partai politik dipersilahkan.
4. PGRI Pemilihan Presiden Pertama
Pemilihan Presiden secara Langsung yang pertama  kali dilangsungkan tahun 2004, lima pasangan Capres dan cawapres sebagai kandidat, yaitu 1. Hamzah Haz - Agum Gumelar, 2.Amien Rais - Siswono Yudohusodo, 3. Megawati Soekarnoputri - Hasyim Muzadi, 4. Wiranto - Salahuddin Wahid dan 5. Soesilo Bambang Yudhoyono - Yusuf Kalla. Kelima pasangan itu menjadi peserta pemilu presiden 2004 berdasarkan Keputusan KPU nomor : 36/2004.
Dengan alasan karena pengurus baru saja konsolidasi di masa era Reformasi, sekaligus juga baru pertama kali pelaksanaan pemilihan Presiden secara langsung, maka di ambil Keputusan bersama, bahwa PB PGRI untuk mencoba mendekat ke seluruh lima pasangan calon presiden dan menawarkan programnya.
Kecenderungan politik PGRI saat itu tidak jelas berpihak kemana? Sebelum pelaksanaan pemilihan presiden belum terlihat kemana arah kemauan politik pemerintah dan PGRI.
PB PGRI pimpinan Mohammad Surya saat itu memberi jarak kepada 5 capres-cawapres, hanya saja ke 5 capres-cawapres menjelaskan visi,misi dan program nya kepada PB PGRI.
5. .Peristiwa Pertemuan Tawangmangu
Kelincahan kepemimpinan Muhammad Surya dalam mengelola PGRI dan arah politiknya perlu diacungi jempol, sebagai orang yang matang dalam dunia pendidikan dan pergerakan Muhammad Surya dapat mendekat ke semua calon Presiden dan memberikan program program PGRI kepada 5 Calon Presiden.