Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Remaja: Aku Temani Kau Menyusul

11 Mei 2017   17:20 Diperbarui: 17 Mei 2017   19:15 2523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejenak mata Ajeng mengikuti gerakan Bu Nisa membuka bungkusan kecil. Tampak wajah Bu Nisa yang sumringah itu ditimpah rona penasaran.

“Astaghfirullaaaah! Cantiknyaaaa….. Ajeng lihat! Cantik banget bros ini…. “ kata Bu Nisa seraya menunjukkan bros perak handmadeKotagede. Ajeng tersenyum.

“Iya.. iya, bagus.”

“Kalau Ajeng dikasih apa sama mamah?”

“Cincin. Ini …” kata Ajeng sambal menunjukkan cincin dijarinya. Bu Nisa tersenyum menggelengkan kepalanya. Ditatapnya gadis di depannya dalam-dalam.

“Sini ….” Kata Bu Nisa sambil menyorongkan kedua tangannya ke arah Ajeng. Ajeng tahu, perempuan itu minta dirinya untuk menyambut pelukannya.

“Ibu…”

“Ajeng …. mmmh… kamu jadi anak ibu ya …” kata Bu Nisa sambal mencium kepala Ajeng yang membenam di dadanya.

Dada Ajeng bergetar mendengar kata-kata itu dekat di telinganya. Ada rasa beda yang timbul dari kata-kata sahabat ibunya. Dan pula, entah kenapa ia merasa dekat sekali dengan Bu Nisa, dekat tanpa batas. Serasa mendengar apa yang sedang bergetar di hati perempuan itu.

Keduanya kaget ketika mendengar ada suara motor di depan. Bu Nisa melepaskan pelukannya terhadap Ajeng. Keduanya melihat ke arah motor yang baru datang. Dada Ajeng kembali bergetar. Ini getaran yang kedua setelah tadi dipeluk Bu Nisa. Galih…. gumamnya seraya mencoba menekan perasaaan yang bergejolak di hatinya. Ia tatap sejenak pemuda tanggung yang baru datang. Pemuda itu tampak menghela nafas.

“Ini Ajeng Lih, sini ….” kata Bu Nisa kepada anaknya yang baru datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun