“Aku nyebur ke selokan ini!” kata Anggara sambil menunjuk ke saluran air dengan air keruhnya.
“Sssttt! Batal! Batalkan niatmu Ngga! Jelek banget niat kayak gitu!”
“Kenapa?”
“Niat yang baik kenapa sih?”
“Ya sudah, kalau keinginanku nggak kesampaian aku pasrah saja. Tapi Puuut .... kenapa sih kamu susah banget didekati. Memang aku jelek ya Put? Aku nggak berprestasi, nggak kaya kamu, pinter, aktivis, jago karate lagi!”
“Bukan itu Ngga, kamu baik. Kamu .... kamu 80 laah!”
“Apanya?”
“Tampangmu! Hihihi.....”
“Keterlaluan .... tampang kayak gini cuma 80.”
“Kan kayak KKM matematika! Segitu!”
“Ngepas KKM berarti cuma predikat cukup dong?”