“Aaaah kamu mah! Harusnya shalat atuuh! Em gini Fan, kamu lihat tuh yang aku simpan di pinggir graha OSIS.....” kata Wike sambil menunjuk sesuatu.
“Bunga mawar?”
“Iya, itu dalam pot kecil ada empat kuntum. Karena aku janji dulu pernah akan memberimu bunga, ya sudah yang ini saja.”
“Kenapa pakai pot?”
“Biar awet, Kalau aku petik, sehari juga layu. Ya nggak?”
“Iya sih.”
“Bunga itu sebenarnya bukan buatmu, tapi buat ibumu. Ibumu suka bunga kan?”
“Eeeh siapa yang bilang?”
“April. Kan waktu kapan itu dia sempat main rumahmu bareng teman-tema MIPA 7.”
“Ya ampun April ..... mbocorin rahasia saja itu anak.”
Siang itu keduanya berpisah. Di gerbang Irfandi menghentikan motornya sebentar. Ada kantong keresek berisi pot kecil bunga mawar kuntum empat. Bebarapa langkah di belakangnya menyusul Wike.