Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Usai Wisudaku, Kau Kupanggil "Kakak"

27 Mei 2016   14:48 Diperbarui: 27 Mei 2016   17:44 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senam Chipong-chipong Jumbara Majalengka - Sceenshoot

“Ada perlu. Booo.... boleh kita ke pinggir lapangan?”

“Oooo ada perlu. Boleh.. ayooo....”

Setelah keduanya minggir, Aris menata nafas. Gadis itu merengut dengan alis mata yang hampir bertemu lantaran berfikir akan apa yang dimaksudkan anak laki-laki yang baru dikenalnya itu.

“Iiini punyamu?” kata Aris seraya menyodorkan setangan leher.

“Kok punyaku?”

“Ada namamu .. tapi mungkin aku salah orang. Nama bordiran benang emas...  Salsabila.”

“Oooo iya.... iyaaa.... ini.. bener ini punyaku. Hilang kemarin sore pas hiking. Kok kamu tahu namaku?”

“Menduga saja. Sebab kemarin ini aku temukan di bawah pohon... waktu kita ketemuan.”

“Iiih ketemuan!”

“Iya.. iya bukan, maksudnya ya itu. Ini kemarin kotor sekali, penuh lumpur. Sudah aku cuci, aku keringin, tapi belum kering bener.”

Gadis itu menerima setangan leher dari Aris. Ia mengamati beberapa saat.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun