Angkot berhenti mendadak. Para penumpang terhuyung sejenak. Laki-laki bernama Joni segera meloncat ke luar angkot, sambil berteriak “Awas kamu awewe ! Urusan kita belum selesaaaaii!”.
Laki-laki itu kemudian berlari ke arah Tonjong menyusuri jalan. Orang-orang yang berada di dalam angkot hanya saling pandang. Zaniar hanya bisa menggelengkan kepala.
“Bagaimana urusannya ini?” tanya sopir. Zaniar tanggap maksud si sopir.
“Ini bayarannya Mang. Cukup kan?” kata Zaniar sambil mengulurkan uang duapuluh ribuan.
“Oh cukup Neng. Eh, Si Neng teh mau ke mana?”
“Gang Panday!”
“O saya antar dulu, tuh di depan sudah dekat. Nanti saya kembali ke Cigasong mengantar bapak-bapak ini pulang ….. “ kata sopir seraya menginjak pedal gas.
Bebarapa saat angkot mengantar Zaniar sampai di selatan pasar lawas. Zaniar meminta sopir berhenti. Setelah beberapa saat angkot berbalik arah ke Cigasong, Zaniar berdiri sejenak. Terlintas wajah ibunya yang tentu telah menanti barang belanjaan. Tetapi uang itu sekarang sudah tidak ada.***
Keterangan : Awewe = perempuan (Bahasa Sunda)
(Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H