Di sisi lain, tim yang ada bisa melihat bagaimana kandidat berinteraksi dengan mereka dan apakah mereka cocok dengan lingkungan kerja yang ada.
Proses ini tidak cuma membantu dalam membuat keputusan rekrutmen yang lebih tepat tapi juga memfasilitasi transisi yang lebih mulus bagi kandidat yang terpilih.
Berikan Studi Kasus atau Simulasi
Studi kasus atau simulasi adalah metode yang sangat efektif untuk menilai kemampuan kandidat dalam situasi kerja nyata.
Dengan menggunakan studi kasus, Anda bisa memberikan kandidat masalah nyata yang mungkin mereka hadapi dalam pekerjaan sehari-hari.
Kandidat diminta untuk menganalisis masalah tersebut, mengembangkan solusi, dan menjelaskan langkah-langkah yang akan mereka ambil untuk mengatasi tantangan tersebut.
Proses ini memungkinkan pewawancara untuk melihat kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan kandidat dalam konteks yang relevan dengan posisi yang dilamar.
Selain itu, simulasi memberikan wawasan tentang bagaimana kandidat menerapkan keterampilan mereka dalam situasi praktis.
Misalnya, untuk posisi manajerial, Anda bisa mengadakan simulasi di mana kandidat harus memimpin rapat, menyelesaikan konflik tim, atau membuat rencana proyek.
Dalam lingkungan simulasi ini, Anda bisa mengamati kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan kerja sama tim dari kandidat.
Studi kasus dan simulasi membantu Anda mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang performa kandidat di tempat kerja dan memastikan kalau mereka punya kompetensi yang dibutuhkan untuk berhasil dalam peran yang ditawarkan.
Gunakan Wawancara Video untuk Screening Awal
Untuk menghemat waktu, melakukan wawancara video sebagai tahap awal proses seleksi bisa menjadi strategi yang sangat efektif. Wawancara video memungkinkan Anda untuk mengevaluasi banyak kandidat dalam waktu singkat tanpa memerlukan kehadiran fisik mereka.