"Begitu banyak yang sudah diberikan kepada saya; Saya ngga punya waktu untuk merenungkan apa yang sudah ditolak."
Salah satu tantangan paling besar yang kita hadapi sebagai pembuat tujuan adalah kita menjadi sangat fokus pada tujuan tersebut.
Kita jadi termakan oleh apa yang ingin kita capai. Terjebak dalam perlombaan untuk melangkah lebih jauh, untuk mencapai lebih banyak, untuk mendaki lebih tinggi, dan mencapai puncak gunung kesuksesan.
Dengan melakukan itu, kita melupakan apa yang benar-benar penting. Perjalanan.
Ketika kamu bekerja sangat keras untuk mencapai tujuan kamu, tapi ngga menikmati perjalanannya, kamu sedang menunda esensi kehidupan.
Ubah pendekatannya.
Daripada langsung menuju puncak gunung, luangkan waktu kamu untuk menghargai pendakian, mengambil pelajaran, manfaatkan pengalaman, berhenti untuk mencium mawar, nikmati persahabatan, pelihara hubungan, maafkan musuh, dan nikmati perjalanan.
Kalau kamu sudah mencapai beberapa tujuan, kamu mungkin sudah memperhatikan kalau kebahagiaan dan perasaan hangat mencapai tujuan seringkali berumur pendek.
Perjalananlah yang benar-benar penting.
Nilai sebenarnya dari tujuan, ada dalam perjalanan. Tentang kamu menjadi siapa.