Dalam buku This Will Make You Smarter, Daniel Kahneman, seorang psikolog pemenang Nobel menulis:
"Penghasilan bahkan kurang penting sebagai penentu kebahagiaan emosional. Memenangkan lotere adalah peristiwa yang membahagiakan, tapi kegembiraan itu ngga bertahan lama. Rata-rata, individu dengan pendapatan tinggi berada dalam suasana hati yang lebih baik daripada orang dengan pendapatan lebih rendah, tapi perbedaannya sekitar sepertiga lebih besar dari perkiraan kebanyakan orang. Ketika kamu memikirkan orang kaya dan miskin, pikiran kamu pasti terfokus pada keadaan di mana pendapatan itu penting. Tapi kebahagiaan tergantung pada faktor lain, lebih dari itu tergantung pada pendapatan."
Dengan kata lain, ada hal-hal lain yang menghapus kebahagiaan, terlepas seberapa banyak kebahagiaan pun yang dibawa oleh lebih banyak uang.
Terlebih lagi, ketika kita berpikir tentang pendapatan tinggi dalam kaitannya dengan kebahagiaan kita, biasanya kita memikirkannya secara terpisah.
Biasanya kita ngga ingat, kalau apa yang sering dilakukan oleh pendapatan yang lebih tinggi, cuma memindahkan target dari keinginan kita menjadi lebih jauh. Betul kan?
Jadi, keinginan, tanggung jawab, dan bahkan gangguan, meningkat hampir sama cepatnya dengan pendapatan.
Dan kita pada dasarnya kembali lagi ke tempat yang sama sebelum kita memulai,bahkan bisa lebih buruk. Dan karenanya, ngga ada perbedaan yang terlihat terkait dengan kebahagiaan.
Kamu juga pasti suka:
Ilusi fokus
Kita membuat kesalahan yang sama ketika memikirkan pengalaman seperti liburan, pindah ke kota baru, dan sebagainya.
Kita melebih-lebihkan kalau pengalaman tersebut akan membuat kita sangat bahagia ketika kita memikirkannya.