Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Punya "Lebih" Tidak Membuat Kita Lebih Bahagia (dan Apa Artinya)?

21 September 2021   10:37 Diperbarui: 21 September 2021   10:41 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dok. pribadi (diolah dari Here and now, unfortunately, ends my journey on Pixabay from Pixabay)

Kita bisa beradaptasi dalam situasi negatif dan netral. Tapi kita juga ternyata beradaptasi dalam situasi positif.

Kita punya kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan sangat cepat, bahkan terhadap hal-hal yang sudah lama kita nantikan.

Gaji baru yang membuat kamu ngiler cuma dengan memikirkannya beberapa bulan yang lalu, sekarang terasa sangat biasa.

Rumah besar yang selalu kamu impikan, ngga lagi terasa menyenangkan cuma dalam beberapa minggu. Bahkan liburan pun menjadi ngga terasa menyenangkan lagi.

Apa yang dulu terlihat baru dan menarik, dengan cepat menjadi sesuatu yang normal.

Dr Thomas Gilovich, profesor psikologi di Cornell University, menulis:

"Salah satu musuh kebahagiaan adalah adaptasi...Hal-hal baru menarik bagi kita pada awalnya, tapi kemudian kita beradaptasi dengannya."

Ayo kita lihat uang. Sesuatu yang paling banyak orang kejar.

Berbagai penelitian menunjukkan kalau lebih banyak uang, ngga serta merta meningkatkan kebahagiaan kita.

Betul, pendapatan yang lebih tinggi memang membuat hampir semua orang lebih bahagia. Tapi, di luar titik di mana kebutuhan dasar terpenuhi, setiap rupiah tambahan cuma memberikan lebih sedikit kebahagiaan daripada yang sebelumnya.

Tapi itu tetap ngga membuat kita berhenti percaya kalau semua kebahagiaan kita terkait dengan punya lebih banyak uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun