Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

7 Hal Ini Ngga Masuk Akal bagi Introvert

7 September 2020   11:38 Diperbarui: 7 September 2020   11:41 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesta yang bising itu ngga cuma menjengkelkan bagi introvert, tetapi juga melelahkan. Terlalu banyak yang harus diperhatikan.

6. Jadi pusat perhatian

Beberapa orang memang senang menjadi pusat perhatian.

Mereka ngga punya masalah untuk berdiri di depan ruangan yang penuh dengan orang dan memberikan presentasi atau ceramah.

Mereka secara alami melucu, bergerak, berbicara, atau berpakaian dengan cara yang menarik perhatian pada diri mereka.

Mereka ngga sabar untuk menunggu giliran berbicara. Dan orang-orang ini mungkin bukan introvert.

Introvert cenderung merasa lebih nyaman berada di belakang layar. Mendengarkan daripada berbicara.

Tapi, ini bukan berarti introvert ngga bisa menjadi aktor, pembicara, atau pemimpin hebat ya. Introvert bisa melakukannya tapi untuk alasan yang berbeda. Menjadi pusat perhatian itu cuma efek samping. Bukan tujuan utamanya.

7. Bersosialisasi cuma untuk mengisi waktu

Kamu pasti pernah dong diajak teman ekstrovermu untuk pergi hanya karena ngga ada hal yang lagi bisa dikerjakan?

Nah, bagi kamu yang introvert, cara berpikir seperti itu pasti sangat aneh.

Ada begitu banyak hal lain bisa kamu kerjakan kan? Nonton film, main video game, baca buku, atau mencoba resep masakan baru yang lagi trend sekarang ini.

Jangan salah. Introvert juga bisa dan memang bersosialisasi. Introvert membutuhkan hubungan yang kuat dan koneksi yang dalam juga. Kalau ngga, introvert pun merasa kesepian, sama seperti orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun