Mohon tunggu...
WARDY KEDY
WARDY KEDY Mohon Tunggu... Relawan - Alumnus Magister Psikologi UGM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

SAYA adalah apa yang saya TULIS

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Strategi Meningkatkan Kepercayaan Konsumen pada Marketplace

10 Juni 2020   15:00 Diperbarui: 18 Juni 2021   01:15 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesan positif itu disampaikan dalam bentuk testimoni. Apalagi konsumen online shop zaman sekarang cenderung mencari review atau testimoni dari orang lain terlebih dahulu sebelum membeli.

Oleh karen itu, untuk bisa meningkatkan kepercayaan konsumen, maka segala jenis online shop perlu memperhatikan beberapa aspek yaitu:

  • Competence, yakni kemampuan perusahaan dalam memenuhi setiap janjinya pada konsumen; Toko online tidak boleh ingkar janji. Sebab kalau sampai hal itu terjadi, maka kepercayaan konsumen akan menurun bahkan hilang.
  • Integritas atau perilaku konsistensi, keandalan dan kejujuran ketika perusahaan memenuhi janjinya. Setiap online shop harus setia, jujur dan konsisten dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan begitu, kepercayaan akan tetap terjaga.
  • Benevolence yaitu, kemampuan penjual dalam memberikan pelayanan yang baik dan yang saling menguntungkan antara dirinya dan konsumen, dengan memberikan respon secara cepat. Online shop tidak boleh hanya mengejar profit untuk dirinya melainkan juga memberi perhatian besar dalam menunjukan kepuasan konsumen. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Mayer, R.C., Davis, J.H., F.D. Schoorman (1995), bahwa antara konsumen dan penjual harus ada interaksi timbal balik yang penting. Karena itu, jangan pernah takut untuk berbelanja online karena sudah terbukti membawa dampak posiitif bagi keberlangsungan hidup kita di masa sekarang.

Sumber gagasan:

Casalo, LV., C. Flavian, and M. Guinaliu. (2008). The Role Of Satisfaction And Website Usability In Developing Customer Loyalty And Positive Word-Of-Mouth In The Ebanking Services. The International Journal of Bank Marketing. Vol.26 No.6, pp.399-417.

Chung, KH., and JI. Shin. (2010). The Antecedents And Consequents Of Relationship Quality In Internet Shopping. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics. Vol. 22 No.4. pp.473-91.

Mayer, R.C., Davis, J.H., F.D. Schoorman. (1995). An Integrative Model of Organizational Trust. Academy of Management Review, Vol.20, No.3, pp.709-734.

Mukherjee, A., and P. Nath. (2007). Role Of Electronic Trust In Online Retailing: A Reexamination Of The Commitment-Trust Theory. European Journal of Marketing. Vol. 41, No.9/10, pp.1173-202.

Reichheld, FF., and P. Schefter. (2000). Eloyalty: Your Secret Weapon On The Web. Harvard Business Review. July-August, pp.105-13.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun