Mohon tunggu...
Diaz Thaufiqurahman
Diaz Thaufiqurahman Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Diaz Thaufiqurahman - 41521010088, Fakultas Ilmu komputer, Teknik Informatika, Universitas Mercu Buana, PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB - Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG;

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Panopticon Jeremy Bentham dan Kejahatan Struktural Anthony Giddens

30 Mei 2023   09:43 Diperbarui: 30 Mei 2023   10:15 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, Giddens juga mengidentifikasi bahwa kejahatan struktural dapat terjadi melalui mekanisme institusional dan struktur kekuasaan yang tidak seimbang. Misalnya, korupsi dalam sistem politik atau penyalahgunaan kekuasaan oleh kelompok elit dapat menghasilkan kejahatan struktural yang merugikan masyarakat luas.

Dalam pandangan Giddens, kejahatan struktural bukan hanya hasil dari individu yang melanggar hukum, tetapi juga akibat dari ketidakadilan struktural yang mendalam dalam masyarakat. Oleh karena itu, untuk mengatasi kejahatan struktural, Giddens menekankan perlunya intervensi yang melibatkan perubahan struktural dan upaya untuk menciptakan kesetaraan sosial serta keadilan dalam masyarakat.

Pendekatan Giddens terhadap kejahatan struktural menyoroti pentingnya melihat lebih dari tindakan individu dalam pemahaman tentang kejahatan. Hal ini menggarisbawahi peran struktur sosial dalam membentuk kesempatan dan insentif bagi kejahatan serta perlunya upaya untuk memperbaiki ketidakadilan struktural untuk mencegah dan mengurangi kejahatan dalam masyarakat.

Kejahatan struktural terjadi karena berbagai faktor yang terkait dengan struktur sosial dan ketidakadilan dalam masyarakat diantaranya :

  1. Ketimpangan ekonomi yang signifikan antara kelompok masyarakat dapat menciptakan ketidakadilan dan frustrasi. Orang-orang yang merasa terpinggirkan dan tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai kehidupan yang layak dapat terdorong untuk terlibat dalam kejahatan seperti pencurian, penipuan, atau penyalahgunaan keuangan.
  2. Ketidaksetaraan sosial dalam hal pendidikan, kesempatan kerja, atau akses ke sumber daya publik juga dapat memicu kejahatan struktural. Ketidakadilan dalam distribusi kekayaan dan kesempatan dapat menciptakan frustrasi dan ketegangan dalam masyarakat, yang pada gilirannya dapat menghasilkan perilaku kriminal.
  3. Kejahatan struktural dapat terjadi ketika struktur kekuasaan yang korup atau tidak seimbang memungkinkan para pelaku untuk menyalahgunakan kekuasaan mereka. Korupsi dalam institusi pemerintahan, bisnis, atau penegakan hukum dapat menciptakan iklim yang memfasilitasi kejahatan struktural.
  4. Norma dan nilai sosial yang merugikan atau membenarkan kejahatan juga dapat berperan dalam terjadinya kejahatan struktural. Misalnya, budaya yang mendorong pembenaran atas perilaku seperti korupsi atau penindasan dapat memberikan sinyal yang salah kepada individu untuk terlibat dalam kejahatan.
  5. Ketidakmampuan sistem hukum dalam menegakkan keadilan dan memberikan sanksi yang tegas terhadap pelaku kejahatan struktural juga dapat menjadi faktor pendorong terjadinya kejahatan. Kelemahan dalam sistem peradilan pidana atau kurangnya efektivitas penegakan hukum dapat menciptakan iklim di mana pelaku kejahatan merasa bisa melanggar hukum tanpa hukuman yang tegas.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

KEJAHATAN STRUKTURAL KORUPSI DALAM TEORI STRUKTURASI

Esensi korupsi merupakan kejahatan kemanusiaan. Hal ini dipahami karena manusia pada dasarnya adalah makhluk ekonomi yang selalu berupaya memaksimalkan manfaat atas setiap aktivitas dengan biaya seminimal mungkin yang dengan kata lain, dalam diri manusia sesungguhnya sudah ada benih atau kecenderungan untuk melakukan tindakan korupsi.

Hobbes dalam Campbell (1994: 85) mengatakan, pada dasarnya manusia adalah makhluk individualis dan materialistis. Kehidupan manusia adalah hasrat abadi dan tak kunjung padam untuk meraih kekuasaan demi kekuasaan, yang berhenti hanya dalam kematian. Baginya, masyarakat adalah sebuah bangunan buatan yang didukung bersama dengan sebuah campuran kepentingan diri rasional, kekerasan, ancaman, dan penipuan.

Dalam diri manusia terdapat empat strata kejiwaan yang sangat mempengaruhi orientasi hidup:

  • Jiwa Nabati (vegetability) yaitu bersifat fisikal seperti aktivitas makan, minum, dan tumbuh
  • Jiwa Hewani(animality), yaitu jiwa yang selain bersifat nabati juga terdapat nafsu dan naluri untuk saling menerkam dan menghancurkan yang lain keti ka dirinya merasa terancam. Uniknya, jika muncul nafsu atau keinginan, ia akan mendekat dan mengejarnya, tetapi kalau takut dan merasa terancam akan lari menjauhinya (fight or flight)
  • Jiwa Insani (humanity), ialah sumber dan poros utama kualitas kemanusiaan. Berbeda dengan jiwa nabati dan hewani yang mengandalkan insting, jiwa insani mempunyai daya refleksi, kesadaran moral, kreativitas, penghayatan seni, rasa humor, dan nalar sehat.

Seorang koruptor sesungguhnya seorang yang hanya berasyik diri pada kehidupan level hewani, kualitas dan makna hidupnya dangkal sebab kebahagiaanya hanya disandarkan pada pemenuhan yang bersifat konsumtif semata. Korupsi sebagai kejahatan kemanusiaan merupakan perbuatan yang telah merusak kebutuhan dasar sesama manusia, memporakporandakan dan mengabaikan norma-norma esensial manusia universal.

Korupsi adalah tindakan merusak, merugikan manusia dan lingkungan tempat manusia hidup. Oleh karena itu, korupsi adalah 'jahat' karena secara struktural menciptakan penderitaan bagi orang lain. Korupsi dipandang sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun